WAJO, penarakyat.com — Bupati Wajo Amran Mahmud mengungkapkan bahwa masih ada sekitar 6000 lebih masyarakat Wajo yang belum menikmati listrik, padahal Kabupaten Wajo adalah daerah penghasil listrik melalui PT Energi Sengkang.
“Sungguh ironi 6.757 masyarakat kita belum menikmati listrik sementara kita daerah penghasil listrik. Berarti lebih 6000 masyarakat kita ini dianggap belum merdeka,” kata Amran pada acara Launcing dan Sosialisasi program pemasangan listrik gratis daya 450 VA untuk rumah tangga belum berlistrik, kerjasama Corporate Social Responsibility (CSR) Energy Equity Epic Sengkang dan Pemkab Wajo, di Aula Kantor Kecamatan Gilireng, Senin (27/09/2021).
Untuk itu, kata Amran, Pemkab Wajo melalui program 3 L (Laleng, Ledeng, dan Listrik) membentuk tim Macawa ( Wajo Mandi Cahaya) agar masyarakat bisa menikmati listrik.
Kegiatan tersebut kemudian dieksekusi oleh Dinas Perkim, dan akhirnya dilaksanakan launcing program pemasangan listrik gratis untuk warga kurang mampu.
Dia berharap tahun 2024 semua rumah tangga di Wajo bisa teraliri listrik tanpa kecuali. Bahkan, bukan hanya rumah tangga tetapi juga lahan pertanian warga bisa dikelola dengan listrik.
“Contohnya sumur bor dan pompanisasi warga di lahan pertanian bisa menggunakan listrik,” katanya.
Dia juga berharap, program ini dilakukan secara gotong royong, selain bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan, yayasan, Kepala Desa juga diharapkan membantu melalui dana desa.
“Selanjutnya, apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya saya ucapkan kepada manjemen EEES
yang terus eksis melalui CSR yang terus di berikan dalam setiap kegiatan soasial masyarakat, baik perencanaan pembangunan maupun kemanuasiaan. Serta sinergitas dan kolaborasi EEES dengan pemerintah Kabupaten dalam memajukan pembangunan yang ujungya demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kepala Dinas Kawasan dan Permukiman Kabupaten Wajo, Andi Aso Ashari mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Wajo dan Energi Equity Epic Sengkang (EEES) yang melalui CSR-nya membantu 250 pasangan.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan ada 6.757 warga yang belum memiliki listrik, dan tergolong warga kurang mampu.
“Khusus Kecamatan Gilireng dari 363 yang kami data, namun hanya 167 yang layak menerima,” katanya.
Hal tersebut terkendala update data, sehingga data warga tidak masuk ke DTKS padahal mereka menerima PKH.
Field Operation Manager Energy Equity Epic Sengkang (EEES), Hadayullah Hamid, mengatakan melalui CSR EEES senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Salah satunya sambungan listrik ini dalam rangka mendukung program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Makanya Kami sambut baik program ini dengan sumbangsih 250 sambungan dari CSR dengan daya 450 va,” katanya
Sementara untuk kriteria penerima sendiri menurutnya ditentukan oleh pemerintah. Selain sambungan listrik, pihak EEES melalui CSR juga menyerahkan dua unit motor sampah dalam mendukung program Wajo Mapaccing Pemerintah Kabupaten Wajo.
“Juga hari ini kami menyerahkan bantuan kepada siswa berprestasi dan kurang mampu,” tandansya. (Jum)