WAJO, Penarakyat.com — Peringatan Hari Amal Bakti ke 74 Kementerian Agama Kabupaten Wajo, digelar di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, Jumat 3 Januari 2020, kemarin.
Dihadiri oleh Bupati Wajo, Wakil Bupati Wajo, Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Forkopimda Kabupaten Wajo, Kepala Kantor Kemenag Wajo, juga staf dari jajaran dari Kementerian Agama Kabupaten Wajo.
Dalam pembacaan sejarah singkat terbentuknya Departemen Agama di Kabupaten Wajo oleh Hj. Nurul Hikmah S, SH salah satu staf Kementerian Agama Kabupaten Wajo yang menyampaikan bahwa Wajo sebagai salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan.
Pada masa sebelum menjadi Kabupaten adalah berstatus Kewedanan yang wilayahnya 3 Kewedanan yaitu Kewedanan Bone, Soppeng dan Wajo yang biasa disebut sebagai Bosowa atau Tellumpocoe, Bone sebagai ibu kota kewedanan atas inisiatif pemerintah pusat menteri agama KH. Ahmad Ashary pada waktu itu untuk mendirikan Kantor Urusan Agama di Kabupaten Bone.
Pada tahun 1951 resmi dan terbentuk Kantor Urusan Agama di Kabupaten Bone dengan wilayah operasional meliputi 3 kewedanan Bone Soppeng dan Wajo.
Pada mula berdirinya Departemen Agama hanya mengurusi urusan agama Islam dan khusus Kewedanan Wajo ditunjuk sebagai kepala perwakilan Urusan Agama untuk menangani kegiatan administrasi sehari-hari,
Pada tahun 1951 telah dibangun sebuah gedung perkantoran yang berlokasi di kota Sengkang dengan alamat Jalan Olahraga sekarang bernama Jalan Bali nomor 40 Sengkang
Pada tahun 1960 kewedanan Wajo berubah statusnya menjadi daerah tingkat II Kabupaten Wajo, pada waktu itu Departemen Agama Kabupaten Wajo berstatus Kantor Urusan Agama perwakilan dan berubah menjadi Dinas Dinas.
Dinas Urusan Agama Islam dipimpin oleh H. Muhammad Zubair, Dinas penerangan agama Islam, Dinas Pendidikan Agama Islam yang dipimpin oleh H. Muhammad Rauf Husain Pengadilan Agama Sengkang yang dipimpin oleh KH. Hamzah Badawi Kemudian pada tahun 1968 dinas-dinas itu disatukan dan dibentuk namanya menjadi kantor Departemen Agama Kabupaten Wajo, katanya diakhir penjelasannya.
Dalam Pidato seragam Menteri Agama RI yang dibacakan oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si yang mengatakan bahwa pada hari ini memperingati Peristiwa penting yang mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kaidah dan nilai-nilai kehidupan beragama yaitu hari Amal Bhakti Kementerian Agama.
Dikatakan kalau Kementerian Agama dibentuk pada tanggal 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama pertama H. Mohammad Rasjidi, Kementerian Agama lahir di tengah Kancah revolusi fisik bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan penjajahan.
“Saya perlu menegaskan disini bahwa, penguatan identitas keagamaan dan penguatan identitas kebangsaan tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan tetapi harus dalam satu kotak untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara, penguatan identitas keagamaan bila dipisahkan dari spirit bernegara dapat melahirkan radikalisme beragama,” ungkap Bupati Wajo.
“Sejalan dengan tema Hari Amal Bhakti Kementerian Agama tahun 2020 ialah “Umat rukun Indonesia maju,” Dr. H. Amran Mahmud menambahkan.
Kata Bupati Wajo, Kementerian Agama hadir untuk melindungi kepentingan agama dan seluruh pemeluk agama, untuk itu seluruh jajaran Kementerian Agama harus bisa mengawal dan mengembangkan peran strategis Kementerian Agama secara kontekstual di tengah masyarakat.
“Dalam kesempatan memperingati hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Agama, secara khusus saya mengajak jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia untuk memperhatikan 6 hal sebagai berikut,”katanya
Pertama pahami sejarah Kementerian Agama serta regulasi tugas dan fungsi Kementerian ini dalam konteks relasi agama dan negara.
Kedua jaga idealisme kejujuran integritas dan budaya kerja Kementerian Agama di tengah arus kehidupan yang serba materialistis, selaraskan antara kata dan perbuatan, sesuaikan tindakan dengan sumpah jabatan.
Ketiga tanamkan selalu bahwa bekerja adalah ibadah dan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan.
Keempat perkuat ekosistem pembangunan bidang agama antar sektor dan antar pemangku kepentingan, baik sesama instansi institusi pemerintah, tokoh agama, organisasi keagamaan dan segenap elemen masyarakat.
Kelima Rangkul semua golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan kerukunan persatuan dan moderasi beragama sejalan dengan falsafah Pancasila mempersatukan bangsa Walau beda ras etnik kayaknya agama dan golongan.
Keenam implementasikan visi dan misi Pemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit kerja pusat, daerah dan perguruan tinggi keagamaan.
“Perkenankan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh mitra kerja Kementerian Agama terutama DPR RI dan DPD RI, BPK Kementerian, lembaga pemerintah, non-kementerian para Gubernur dan Bupati Walikota se-indonesia,” kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
“Juga kepada Majelis-majelis agama, organisasi kemasyarakatan, lembaga dakwah serta rekan-rekan media atas dukungan dan kerjasamanya membantu kelancaran tugas dan program Kementerian Agama, utamanya tentu tidak lupa saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh aparatur Kementerian Agama baik yang masih aktif maupun yang telah purna Bakti atas segala dedikasi dan pengabdiannya,” Bupati Wajo menambahkan.
Juga dalam moment acara hari ini di serahkan Satya Lencana karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun, kepada staf Kementerian Agama Kabupaten Wajo yang berjumlah 34 orang dan diserahkan langsung oleh Bupati Wajo.
Dan selanjutnya penyerahan sertifikat tanah yang berlokasi di Kantor Kementerian Agama oleh Bupati Wajo kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo H. Anwar, S.Ag., M.Pd.
Serta penyerahan Bantuan uang 50 juta Kepada Masjid Nurul Yaqin Bola Bakkae Kelurahan Bulete Kecamatan Pitumpanua oleh Kementerian Agama Kabupaten Wajo.
Juga diserahkan SK Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo kepada penyuluh fungsional lingkup Kementerian Agama Kabupaten Wajo. (Humas Pemkab Wajo)