Dari 635 Ribu Jiwa Sasaran Vaksin Bone, Baru Capai 12 ,6 Persen

BONE, Penarakyat.com — Juru bicara satuan tugas penanganan covid 19 Kabupaten Bone, drg Yusuf mengaku baru mencapai 12,6 persen dari 635 ribu sasaran untuk program vaksinasi.

Tidak maksimalnya capaian gerakan vaksinasi massal di Bone tersebut salah satunya faktor karena keterbatasan stok vaksin dosis pertama habis.

“Iya tidak ada vaksin, masih menunggu droppig dari provinsi. Info ini benar dijadwalkan seperti itu sebelumnya tapi dalam perjalanannya tidak ada vaksin dari provinsi. Yang sudah divaksin 12,6% dari sasaran kurang lebih 635 ribu orang,” kata drg. Yusuf saat di konfirmasi via whatsApp, Jumat (16/07/2021).

Juru bicara satgas gugus covid 19 itu juga mengklarifikasi terkait pemberitaan dengan dihentikanya vaksinasi massal di wilayah Kabupaten Bone, karena habisnya droping vaksin dari provinsi, ia katakan kalau yang habis itu adalah vaksin untuk dosis pertama, kalau untuk dosis kedua stoknya sudah disiapkan.

“Dosis kedua kita tetap tersedia. Yang sudah vaksin pertama dosis keduanya sudah disiapkan. Jadi bukan keterlambatan vaksin tapi memang stok vaksin di provinsi terbatas dan mereka juga menunggu dari pusat,” jelasnya.

Sementara itu, Penggiat sosial yang juga Ketua LSM Lamellong Rusdi, menilai bahwa minimnya sosialisasi vaksinasi kepada masyarakat juga menjadi faktor program vaksinasi pencegahan atau penanganan pendemi covid 19 ini tidak maksimal, pelaksana terkesan membatasi kouta pada setiap titik atau gerai vaksin yang ditunjuk.

“Selain itu ia juga seperti ada kesan yang punya wewenan ditingkat desa kelurahan menutup nutupi program vaksinasi gratis itu karena itu tadi dosisnya sangat terbatas,” katanya.

Dia berharap, kedepan ada pemenuhan ketersediaan dosis vaksin, apalagi banyak issu yang berkembang kalau masayakat tidak akan mendapat layanan dasar di pemerintahan jika tidak melaksanakan vaksin atau memiliki settifikat vaksin covid19.

“Itu yang membuat masyarakat sangat antusias untuk segera mendapatkan vaksin secara gratis, agar layanan dasar mereka dapatkan terlebih dengan informasi pemerintah akan melayani program berbayar,” tandasnya. (At)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *