SIDRAP, Penarakyat.com — Salah satu pemain andalan Tim Keseblasan PS Nene Mallomo kebanggan masyarakat kabupaten Sidrap sedang bersinar.
Kini, pemain berdarah Papua yang sudah di naturalisasi menjadi warga Sidrap ini, membela nama baik bumi Nene Mallomo.
Kini, namanya di elu-elukan oleh pencinta Bola di Sidrap. Adalah Bruno Asek yang kini memiliki Nama Islam Muhammad Yusuf.
Bintang barisan Ps Nene Mallomo yang berjuluk Laskar Ganggawa tengah bersinar namanya. Tak ayal, ia dijadikan pemain yang menjadi ikon klubnya.
Sejak membawa Sidrap menuju Liga Nusantara Daerah (LDN) 2019 baru baru ini, namanya kini sudah dikenal di Sidrap sebagai pemain yang disandingkan Ikon Persipura Jayapura Boaz Salossa.
Di PS Nene Mallamo Sidrap, nama striker Bruno Asek selalu identik di kalangan suporter PS Nene Mallomo Sidrap dengan Boaz Salossa.
Asek tak hanya selalu menunjukan penampilan gemilang selama dua kali berlaga memperkuat PS Nene Mallmo, tapi juga menjadi idola pecinta sepak bola di Sidrap saat ini.
Lantas, seperti apa sisi lain Asek, pemain depan PS Nene Mallomo yang dijuluki Boaz Solossa-nya PS Nene Mallomo ini?
Asek adalah seorang muallaf. Usianya kini masih 19 tahun. Pria pemilik nama muslim Muh Yusuf ini lahir di Marauke pada 10 Mei 2000 silam, tepatnya di Desa Waropko, Marauke Papua.
Banyak cerita kelam yang menghiasinya hingga ia memilih hijrah ke Sidrap pada 2009 silam.
Kala itu, Asek dibawa oleh ayah angkatnya bernama Serda Makmur. Asek mengenalnya saat Serda Makmur bertugas diperbatasan RI-PNG.
Asek pernah mengenyam pendidikan SDN 6 Arawa kecamatan Watangpulu, Sidrap, lalu lanjut di SMP dengan mengambil paket B di Maros. Maklum, Asek ikut ayah angkatnya yang kebetulan di pindah tugas ke Maros.
“Saya dulu dibawa ke Sidrap oleh bapak angkat Serma Makmur, anggota Kodim Sidrap. Saya suka sepakbola sejak SD. Dan sering latihan di Bojoe,”ucap Asek saat diwawancarai media ini.
Hijrah ke Maros, ia mengasah bakatnya dengan sering diundang memperkuat sejumlah Liga Tarkam (Antar Kampung). Namun, tidak efektifnya Dunia Sepakbola di kabupaten Maros membuat dirinya tidak lagi bermain, namun tetap melatih diri setiap kesempatan.
Seiring berjalannya waktu, ayah angkat Bruno dipindah tugaskan kembali ke Sidrap.
Saat ini, Asek sudah kembali lagi ke Sidrap. Ia kini menetap di Kampung Bojoe. Sehari-hari, Asek bekerja sebagai penggembala sapi.
Awal kiprahnya di lapangan hijau di Sidrap, dimulainya dengan bergabung salah satu klub di Sidrap. ia kemudian terpilih mempekuat Liga Desa Nusantara (LDN) 2019.
Kini, putra dari pasangan Petrus dan Darsia itu sudah menjadi ikon PS Nene Mallomo Sidrap. Ia termasuk salah satu yang sukses mengantarkan timnya lolos ke babak selanjutnya di Liga 3 Grup B Zona Sulsel.
Manajer Tim Ps Nene Mallomo Sidrap, H. Landadi menilai, Bruno Asek merupakan salah aset Masyarakat Sidrap di dunia Sepabola. Talenta dilapangan hijau sangat gemilang memainkan sikulit bundar.
Kala merumput diberbagai pertandingan, tak jarang selalu membuat penonton berdecak kagum dalam menghantar bola ataupun mempermainkan lawan-lawannya.
“Asek ini punya talenta kuat, ia bermain sama pemain profesional. Kuat, dan tak kunjung capek jika bermain. Ini aset yang harus kira pelihara dan mengembangkan bakatnya. Pasti dia akan bersinar dikancah nasional,”ungkap H.Landadi. (Ady)