SIDRAP, Penarakyat.com — Bupati Sidrap, H. Dollah Mando didampingi Wakil Direktur DDI As-Salman Allakkuang, Kiai Muda Abdul Malik Tibe, membuka Gebyar Muharram dan Merah Putih di Pondok Pesantren (Ponpes) DDI As-Salman, Desa Allakkuang, Kecamatan Maritengngae, Selasa (9/8/2022).
Kegiatan dihadiri anggota DPRD Sidrap, Rusdi Gani, Ketua Panitia Pelaksana Kiai Muda Nurhasyim, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Sidrap, Masrurah Said mewakili Kepala Kemenag Sidrap, dan hadirin lainnya.
Dalam sambutannya, Dollah Mando menyatakan dukungan atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Jadi pada lomba ini betul-betul kita mau melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak, dan saya rasa bagus setiap tahun dilaksanakan,” kata Dollah.
Di kesempatan itu, Dollah Mando berpesan agar Pesantren As-Salman Allakkuang senantiasa membentengi para santri paham radikal. “Berikan pemahaman yang benar kepada anak-anak , karena di luar ada banyak aliran dan pengaruh yang akhirnya bisa membingungkan anak-anak,” katanya.
Kiai Muda Abdul Malik Tibe mengatakan, Gebyar Muharram dan Merah Putih merupakan kegiatan rutin setiap tahun di Ponpes DDI Assalman Allakkuang. “Salah satu misinya adalah untuk menggali potensi-potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh santri dan santriwati,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, Gebyar Muharram dan Merah Putih menandakan bagi As-Salman Allakkuang NKRI sudah menjadi harga mati. “As-Salman selalu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia, As-Salman mencintai Kabupaten Sidenreng Rappang,” tegas Abdul Malik.
“As-Salman tidak diajarkan pemahaman-pemahaman radikal, karena prinsipnya adalah Hubbul Wathan minal Iman artinya cinta tanah air sebagian dari iman,” imbuhnya mengakhiri.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Sidrap, Masrurah Said, turut mengapresiasi kegiatan Gebyar Muharram dan Merah Putih yang dilaksanakan Ponpes DDI As-Salman Allakkuang. Ia menambahkan, pelaksanaan kegiatan sangat tepat karena bertepatan dua momentum, yakni tahun baru hijriyah dan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Ia berharap setelah lomba tersebut, santri dan santriwati yang berbakat bisa terpilih mewakili ponpes yang akan bertanding di dalam kegiatan Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren (Pospenas).
“Ini bisa membawa nama baik ponpes di Kabupaten Sidrap dan di Sulawesi Selatan. Mudah-mudahan nanti bisa ikut di tingkat nasional yang Insya Allah dilaksanakan di Jawa Tengah pada bulan September,” tandasnya. (Atir)