SIDRAP, penarakyat.com — Nasib malang menimpa Muh Yamin alias Ambo Ria (50), bermaksud hati mencari nafkah di di kabupaten Sidrap, justru warga Polmas ini menemui ajal.
Warga yang beralamat dijalan Riabara Polewali Kabupaten Polmas ini meregang nyawa setelah minum racun serangga yang disimpan dalam botol plastik, pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.30 wita.
Informasi yang dihimpun penarakyat.com, menyebutkan, korban yang menjadi buruh tani bersama 20 orang teman-temannya yang diantaranya juga terdapat beberapa kerabat dekatnya dari Kabupaten Polman. Mereka sudah sepekan tinggal menjadi buruh tanam padi di Sidrap.
Ceritanya, bertempat di areal persawahan di belakang SMK Negeri 1 Pangsid, Kelurahan Rijang Pittu, Kecamatan Maritengngae, korban bersama rekannya menanam padi pada pukul 08.00 wita di sawah milik Wa Laimpu.
Tepat pukul 13.00 wita, kelompok buruh tani ini beristirahat untuk makan siang. Namun pemilik sawah, Wa Laimpu sempat mengingatkan kepada semua buruh bahwa ada sisa racun yang dimasukkan di botol plastik dan disimpan di pematang sudut sawah miliknya.
Kemudian sekitar jam 14.30 wita korban bersama kelompoknya kembali turun ke sawah, dan melakukan pencabutan bibit pada persemaian, akan tetapi korban memisahkan diri dan melakukan penanaman padi di sawah.
Tiba-tiba suasana hening berubah jadi gaduh pada sekitar 15.00 wita. Korban berteriak karena merasa aneh dengan rasa minuman yang diminumnya. Padahal rekan-rekanya sempat meneriaki korban untuk tidak meminumnya karena yang ada dalam botol minuman berisi racun.
Akan tetapi nasib berkata lain, korban sudah terlanjur meminumnya. Bersama rekan-rekannya korban dilarikan kerumah sakit. Sebelumnya, korban sempat diberi minum air kelapa dan sempat mandi. Tetapi korban justru mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke rumah sakit Umum Nene Mallomo Sidrap.
Hanya sejam mendapat perawatan medis. Yamin akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 16.30 wita karena toksin di dalam tubuh korban sudah merusak beberapa organ tubuh.
Petugas Medis RS Nene Mallomo Dr. Riska membenarkan korban telah meninggal dunia karena keracunan di dalam tubuh sudah tak bisa dikendalikan.
“Racun serangga yang diminum korban terlalu banyak dan sudah merusak organ tubuhnya. Makanya sudah tidak bisa kami selamatkan,” jelas Dr Riska.
Jenazah korban akhirnya dipulangkan kekampung halamannya di Polmas untuk semayamkan dan dikuburkan. Salah seorang kerabat korban, Lukman dan Nurdin mengaku tidak menyangka ajal menjemput Ambo Ria. Padahal mereka selalu bercanda disaat sedang menanam padi.
“Biasanya memang dia menanam padi bersama-sama. Tapi kenapa sebelum meninggal dia memisahkan diri dari kelompok. Ini sudah memang takdirnya. Padahal korban suka bercanda dan selalu membuat kami tertawa kalau bekerja,” kenang Lukman diamini Nurdin.
Terpisah Kasat Reskrim, AKP Chandra Yudha Pranata membenarkan peristiwa yang membuat korban meregang nyawa karena meminum racun yang dikira air putih.
“Korban ini salah minum karena botol plastik berisi racun serangga yang dikira air putih. Kasus ini tetap kami selidiki meski tidak ada kesengajaan namun diduga ada unsur kelalaian pemilik sawah. Sudah ada empat saksi kami periksa,” tandasnya. (ady sanjaya)