Makassar – Dinas Kebudayaan Makassar menggelar Ragam Atraksi Seni Budaya Makassar di Lorong Wisata Jl. Daeng Tata 3 Lorong 2, Lembaga Seni Baruga Kalluarang, Senin (20/06).
Kegiatan ini dimeriahkan dengan beragam kegiatan seperti Peluncuran aplikasi Digitalisasi Kebudayaan Makassar dengan tema Potret Digitalisai Budaya di Lorong Wisata, Museum Keliling “Museum Menyentuh Warga Lorong Wisata”, Ritual Bissu oleh Batara Gowa, Penyerahan Charter Certificate Rotary Internasional, Pembinaan SDM Kesenian Tradisional, dan Belajar Bersama Maestro Lorong.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan program Lorong Wisata dengan menyatukan beragam kegiatan di dalamnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, warga yang berada di lorong wisata dapat lebih mengenal budaya, dan sejarah Makassar,” ujar Kadis Kebudayaan Makassar, Andi Herfida Attas.
Ia mencontohkan aplikasi digitalisasi kebudayaan Makassar Parasanganta yang menyediakan konten untuk mengedukasi masyarakat tentang objek cagar budaya, situs sejarah seperti kompleks Makam Raja – Raja Tallo, koleksi museum kota Makassar, kesenian tradisional seperti musik toriolo, pui – pui, dan tari tradisional dalam format digital menuju Makassar Metaverse.
Museum keliling dengan memperkenalkan sosok tokoh sejarah Karaeng Pattingalloang dalam bentuk lukisan yang dilengkapi dengan budaya tutur atau narasi yang menceritakan sejarah Karaeng Pattingalloang sebagai tokoh yang paling dikenal oleh orang – orang Eropa dari kota – kota pelabuhan di jalur rempah nusantara.
Belajar bersama Maestro Lorong menampilkan pertunjukan Tari Pakarena diiringi tabuhan alat musik tradisional yang dibawakan oleh anak – anak Lorong Wisata Jalan Daeng 3 Lorong 2 yang telah berguru pada maestro musik Basri Dg Sila. Enam penari puteri usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dibalut baju bodo merah dengan selendang putih terlihat gemulai mengikuti irama musik pui – pui, gendang, dan gong.
Ragam Atraksi Seni Budaya Makassar di Lorong Wisata juga diisi dengan pelatihan SDM kesenian tradisional. Mereka dilatih agar menguasai tata kelola panggung dan jejaring seni budaya sebagai upaya penguatan lorong wisata bekerjasama dengan Lembaga Seni Baruga Kaluarang, dengan harapan dapat menjadi contoh kegiatan yang yang bersifat pemberdayaan serta peningkatan ekonomi masyarakat, yang kemudian nantinya hal yang sama akan dilaksanakan di 1.000 titik lorong di Kota Makassar. (rls/yns)