SOPPENG, penarakyat. com — Galian pemakaman, korban Jatuhnya Heli di Palu, Mayor Faqih yang berkelahiran di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalebbata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, ditutup kembali, hal ini dikarenaka adanya informasi bahwa warga Keluarahan Lapajung, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng tersebut akan di makamkan di TMP Kalibata, Jakarta.Bersama dengan keluarga dan Kodim 1423 Kabupaten Soppeng sempat melakukan penggalian kuburan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Salatungo, Soppeng, Pagi, kemarin. Besar kemungkinan, tempat pemakaman tersebut akan ditutup kembali karena ada laporan dari Jakarta kalau rencana di makamkan di pemakaman Kalibata.
“Pihak keluarga telah melakukan yasinan, bahkan penggalian lubang pemakaman. Namun, kembali ada infomasi bahwa akan di makamkan di Kalibata, jadi kami masih menunggu,” kata Kakak tertua Korban, Hj Sukaiyar, saat ditemui di kediamannya, Senin (21/03/2016).
Dia mengatakan, kendati tidak dimakamkan di Soppeng, pihak keluarga mengaku tidak kecewa. Menurutnya, Pemerintah dalam hal ini Presiden dan Panglima TNI punya hak lebih ketimbang keluarga korban sendiri.
“Itu terserah Panglima dan prsiden, kami tidak kecewa kalau memang tidak jadi dimakamkan di sini. Kami sangat mencintai keluarga kami, tapi tentu negara dalam hal ini Presiden dan Panglima lebih mencintainya, saya tegaskan tidak ada kekecewaan,” tegasnya.
Dia mengatakan, pertama kali menerima informasi kematian dari adiknya Mayor Faqih melalui via komunikasi dari istrinya sejak malam, kemarin kalau jatuh dari helikoper yang ditumpanginya. Pihaknya tidak menyangka kalau pemberitaan di media TV tersebut adalah adiknya yang dibicarakan.
“Adik saya sibuk diatas pesawat, sudah setahun kami tidak ketemu dan itDia orangnya sabar dan kalau pulang kampung kesukaannya makan sayur kelor dan ikan kering,” ujar Hj Sukaiyar.
Pantauan, penarakyat.com di rumah keluarga korban, isak tagis mewarnai suasana duka keluarga TNI ini. Keluarga tidak menyangka korban, Mayor Faqih yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara ini akan tewas dalam kecelakaan naas tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sejak lulus menjadi Secata tahun 1983-1984, dan Secapa tahun 1993, dia meninggalkan kampung halamannya hingga menetap di Palu, Sulteng bersama istrinya, Hj Isnaniah dengan dikaruniai anak 3 orang masing masing, Lestari Amanda (30) Adhe Patahillah (20), dan Jiha (17). Terakhir, almarhum Mayor Faqih pulang kampung di Kabupaten Soppeng, tahun 2015 lalu bersama dengan keluarganya.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol I Made Sutia, mengatakan korban pesawat jatuh diterbangkan ke Jakarta dari Palu, Sulawesi Tengah, Pukul 12,30, Wita, Senin, 21 Maret 2016. Korban akan diindetifikasi fisiknya. Pihaknya belum menerima laporan secara resmi, apakah akan dipulangkan ke kampung halamannya masing masing karena semua pusat informasi terpusat di Jakarta.
“Belum ada penyampaian ke keluarga korban yang ada di Soppeng, kita masih menunggu informasi dari Jakarta,” tandasnya. (cr1)