BARRU, Penarakyat.com – Lapangan Tunas Muda HP Mattoreang, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, disulap menjadi pusat kemeriahan rakyat dalam Gebyar Pesta Harlah Desa Bojo ke-76, Rabu (7/8/2025).
Dalam momentum bersejarah ini, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si. hadir langsung membuka acara dan menyampaikan pesan penting untuk seluruh warga.
Kemeriahan pesta rakyat tersebut bukan sekadar selebrasi usia, tapi juga menjadi simbol kuatnya semangat persatuan dan kolaborasi antarelemen masyarakat, terutama menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
“Meski usianya sudah 76 tahun, semangat masyarakat Desa Bojo harus tetap seperti anak muda usia 17 tahun: penuh harapan dan optimisme,” ucap Bupati dalam sambutannya.
Amanah Rakyat, Tanggung Jawab Bersama
Dalam kesempatan itu, Bupati Andi Ina juga menegaskan pentingnya amanah jabatan — baik sebagai kepala desa, camat, maupun kepala daerah — yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
Ia mengingatkan seluruh jajaran pemerintah, termasuk BPD, agar senantiasa peka terhadap dinamika masyarakat dan tetap menjalankan tugas sesuai aturan.
“Kehadiran kepala desa, camat, dan lembaga desa dalam setiap proses pembangunan adalah bentuk penghormatan terhadap kepercayaan rakyat. Kita wajib menjaganya,” tegasnya.
HUT RI ke-80, Ajakan Perkuat Nasionalisme dan Identitas Daerah
Menjelang HUT RI ke-80 yang mengangkat tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Bupati mengajak masyarakat untuk memaknai momentum ini sebagai panggilan untuk kembali menghidupkan semangat nasionalisme dan gotong royong.
Tak hanya itu, Bupati Andi Ina juga memaparkan sejumlah agenda strategis Kabupaten Barru yang dirancang tak sekadar untuk selebrasi, melainkan untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan mengangkat citra daerah:
- Run to Berru (10 Agustus 2025) yang akan melibatkan 2.000 pelari dari berbagai daerah.
- Apel Besar Pramuka se-Sulawesi Selatan (14 Agustus) dengan 2.000 lebih peserta.
- Barru Expo bertema “Pesta Rasa Kabupaten Barru” (13–19 Agustus) yang akan menampilkan 80 jenis kuliner lokal dan meluncurkan ikon daerah: “Singgah ke Barru.”
“Kita ingin mengubah persepsi Barru sebagai sekadar daerah lintasan menjadi daerah tujuan. Dari kulinernya, pariwisatanya, hingga keramahan dan kebersihannya,” ujar Bupati.
Mulai dari Hal Kecil yang Berdampak Besar
Dengan nada visioner namun membumi, Bupati Andi Ina menyentuh isu sederhana namun penting: kebersihan toilet dan fasilitas umum. Ia mendorong semua kantor pemerintahan, sekolah, dan desa menciptakan citra positif Barru sebagai tempat singgah yang nyaman.
“Biar orang ingat, kalau mau buang air kecil yang bersih dan nyaman, singgah saja di Barru. Dari situ, bisa jadi mereka tertarik kuliner kita, wisata kita, dan meninggalkan kesan positif.”
Ajakan Bersatu untuk Membangun Barru
Menutup sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa perubahan tidak akan pernah datang dari satu atau dua orang, tetapi melalui kekuatan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
“Saya dan Wakil Bupati tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh dukungan dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak semua. Bersama, kita bisa menjadikan Barru daerah yang tidak hanya dicintai, tapi juga dibanggakan,” pungkasnya.
Gebyar Harlah Desa Bojo ini pun menjadi simbol bagaimana sebuah desa bisa menjadi panggung inspirasi — bahwa dari desa, semangat membangun bangsa dapat terus dikobarkan. (Aril)
Tinggalkan Balasan