Giliran Warga Pujo Diberi Pencerahan Wasbang Revitalisasi Nilai Pancasila

Giliran Warga Pujo Diberi Pencerahan Wasbang Revitalisasi Nilai Pancasila

SIDRAP, Penarakyat.com — Sejumlah permasalahan yang menyebabkan pemahaman Pancasila mulai luntur dari kehidupan bangsa saat ini.

Pertama terjadi proses ketimpangan sosial di mana unsur-unsur politik identitas kembali merogoti secara internal.

Dimana, masalah Pancasila sudah berkaitan dengan isu kesenjangan sosial sehingga masyarakat masih cenderung menggunakan pola-pola secara primitif.

Sehingga hal itu, perlu mendapat perhatian serius terhadap masalah persatuan dan keadilan terutama kehidupan sosial masyarakat.

Mendasari hal tersebut, Pemerintah kabupaten Sidrap terus berupaya mewujudkan masyarakat memahami ideologi dalam Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila.

“Bagaimana kita mengembangkan persatuan tanpa mengorbankan keadilan, di saat yang sama kita memperjuangkan keadilan tapi tidak mengoyak persatuan dan kesatuan NKRI,”ungkap Kapten Inf. Haryono Mansyur yang juga Danramil Kodim 1420-03 Maritengngae saat menjadi pemateri di Pujo desa Bulucenrana, kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, Selasa (27/11/2018).

IMG-20181127-WA0050

Kegiatan sosialisasi ini berkaitan dengan pemberian pemahaman pada warga di Bulucenrana sehari sebelumnya.

Sedikitnya, 70 orang masyarakat di Kampung Pujo mendapat pencerahan soal Wawasan Kebangsaan (Wasbang) melalui Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila yang berlangsung digedung SD 04 Pujo yang diikuti 4 pemateri.

Ditempat yang sama, Plt Badan Kesbangpol Supratman menambahkan pentingnya aktualisasi nilai-nilai pancasila diterapkan ditengah-tengah masyarakat.

“Kita melandasi Nilai-nilai Pancasila masih perlu di aktualisasikan melalui edukasi masyarakat agar mereka paham tentang kehidupan berkeadilan sehingga tidak terjadi kesenjangan ekonomi sosial,”papar Supratman dihadapan puluhan warga setempat.

Pemateri lainnya, Umar Mannong yang mengangkat tema Makna dan Fungsi Pancasila ini mengatakan bahwa penyebaran ekstremisme di ruang publik menunjukkan kelemahan Pancasila sebagai ideologi kerja.

Karena itu, sebut dia, dibutuhkan beberapa tindakan untuk diambil yakni menjadikan Pancasila sebagai praktik Ideologis.

“Begitu juga revitalisasi dan reaktualisasikan pemahaman Pancasila sangat perlu diketahui masyarakat luas,” kata Umar Mannong yang juga legislator DPRD Sidrap.

Revitalisasi Pancasila, katanya lagi, adalah melalui penyegaran materi sosialisasi, sejarah Pancasila, hingga penyegaran metode sosialisasi dan pedagogi Pancasila.

Hal senada juga dikemukakan Andi Baharuddin dalam memaparkan materinya menyebut perlunya mengembangkan nilai-nilai harmonis di masyarakat melalui pertumbuhan nilai-nilai kewarganegaraan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

“Hal yang perlu diperjuangkan adalah mendorong terwujudnya keadilan sosial melalui perumusan sistem ekonomi dan pembangunan berdasarkan nilai-nilai Pancasila,” katanya.

Selain itu, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam menjawab tantangan ideologi pancasila adalah untuk memperkuat internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam produk legislasi dan kebijakan publik.

“Kita tahu perkembangan era modernisasi sangat kental sudah merasuki kehidupan bangsa Indonesia. Nah, disinilah generasi kita terkadang dirasuki budaya-budaya luar sehingga pengaruh ideologi pancasila mulai diabaikan dan mulai pudar,”tegasnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *