Harga Cabe Makin Pedas, Tembus Rp140 Ribu

image
Ketua KPPU melakukan pemantauan harga cabe di sejumlah pasar di Makasar. (ft. Atho, penarakyat.com)

MAKASSAR, penarakyat.com — Harga cabe di Makassar, Sulawesi Selatan kembali melejit. Hingga saat ini harga cabe per kilogramnya mencapai Rp140 ribu.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, tingginya harga cabe ini, selain dikarenakan pengaruh cuaca buruk hingga pasokan berkurang, dugaan rantai distribusi arga yang dipermainkan juga menjadi salah satu penyebab harga kebutuhan dapur ini terus melonjak.

Pantauan penarakyat.com, di Pasar Mandai, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, harga cabe rawit bervariasi, mulai dari Rp90 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram.‎

Sementara untuk cabe keriting, berada di kisaran Rp40 hingga Rp50 ribu rupiah. Kenaikan harga cabai, lagi-lagi diakui pedagang karena pasokan berkurang sejak memasuki musim penghujan, hartga cabe tidak pernah normal.‎

Salah seorang pedagang, Muliani, mengatakan, harga beli dari distributor yang cukup tinggi, membuat pedagang pun terpaksa ikut menaikkan harga. Agar tidak merugi pedagang juga tidak berani membeli cabe dalam jumlah banyak, ‎karena selain harga tidak menentu pembeli pun mengalami penurunan.

“Kita beli Rp130 jadi kita jual Rp140 ribu. Kenaikan baru satu bulan,” katanya, Jumat (10/02/2017).

Ketua Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Pusat, Syarkawi Rauf, mengatakan, dampak kenaikan harga cabe diduga ada rantai distribusi harga, hal tersebut ditemukan KPPU saat melakukan patauan di sejumlah pasar tradisional Makassar. Termasuk harga yang bervariasi lantaran banyak pedagang membeli cabe dari tangan ketiga hingga ke empat.‎‎

“Karena bapak yang didalam itu tangan kedua, kalau ibu ini tangan ke empat , sehingga distribusi semakin panjang harga di permainkan harga semakin tinggi, ke depan kita akan liat, satu produksi memang berkurang tapi perununan produksi tidak membuat harga diatas seratus ribu, tapi faktanya di sebabkan dua hal, satu rantai distribusi sangat panjang, kemudian yang kedua, adanya harga di permainkan , yang menguasai harga dan stok,” jelasnya.

Seperti diketahui, sejak satu bulan terakhir, harga cabe tak pernah normal, para konsumen pun menjerit, tidak adany regulasi yang mengatur komoditi ini gampang di permainkan harga oleh distributor nakal yang kerap mengambil keuntungan dari momen tersebut, dengan dalih produksi berkurang membuat harga naik. (atho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *