Hari Antikrupsi se-Dunia, Askar HL Ingin Babat Mental Korupsi di Pemerintahan

Hari Antikrupsi se-Dunia, Askar HL Ingin Babat Mental Korupsi di Pemerintahan

BULULUMBA, Penarakyat.com — Bakal calon Bupati Bulukumba, H Askar HL angkat bicara terkait masalah korupsi di Indonesia.

Di momen Hari Anti Korupsi se-Dunia yang diperingati setiap 9 Desember, Askar mengajak segenap komponen masyarakat untuk berperang melawan korupsi.

Menurut pria yang akrab disapa Andalanta itu, mental korupsi di pemerintahan menghambat kemajuan daerah. “Kita sangat menolak dan berperang melawan mental korupsi di pemerintahan,” kata Askar HL saat ditemui media Minggu 8 Desember 2019.

Menurutnya akibat korupsi akan menghambat pembangunan mundur di setiap sektor. “Saatnya kita saling mengingatkan hal baik. Kita hindarimi hal demikian untuk pembangunan daerahta,” lanjut Askar HL.

Menyikapi hari Anti Korupsi pada tanggal 9 Desember, Askar HL memiliki gagasan mendasar menekan angka tindak pidana korupsi. Termasuk pencegahan kata Ketua DPC PPP Bulukumba itu dengan bekerja sama stackholder yang berkaitan dengan tupoksi kerja mereka.

Dia mencontohkan berkerja sama dan berkoordinasi dengan baik kepada pihak kejaksaan dan kepolisian atau KPK. Agar penerapan hukum di kabupaten Bulukumba dalam hal tindak pidana korupsi dapat ditekan bahkan di berantas habis.

Andalanta juga menyatakan bahwa secara teknis akan mengandeng lembaga-lembaga pemerhati hukum untuk melakukan upaya pencegahan dini, dengan melaksanakan kajian dan penyuluhan hukum masyarakat desa sadar hukum. “Tentu juga sosialisasi akan kesadaran hukum akan di laksanakan di sekolah-sekolah, agar mental generasi penerus bangsa bisa diisi lebih dini tentang pentingnya memahami hukum dan apa dampak bagi ketidaktahuan akan hukum,”tegasnya.

Askar mengingatkan bahwa hukum harus ditegakkan seadil-adilnya bagi siapapun. Penerapan sanksi hukum tidak boleh tebang pilih “Ibarat hukum itu tidak boleh seperti pisau dapur yang tajamnya hanya ke bawah dan tumpul pada penguasa, tetapi hakikatnya hukum itu harus seperti pisau silet yang tajam ke bawah dan tajam pula ke atas,” lanjutnya.

Selain itu tambah Askar HL, mental korupsi bisa terjadi karena adanya kesempatan. Sehingga pencegahan dini korupsi sejalan dengan program masyarakat religi. “Kalau sudah takut dosa pasti tidak mau korupsi,”tutup Askar HL. (Ris/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *