JAKARTA, Penarakyat.com ‐‐ Memasuki hari kedua Tim SAR Gabungan (SARGAB) sudah membawa 34 kantong jenazah berisi potongan tubuh korban insiden pesawat Lion Air JT-610, dari laut utara Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018) petang.
“Sampai jam 13.00 WIB, sudah ada 24 kantong jenazah. Kemudian tadi siang ditambah lagi dua kantong jenazah. Ini on the way delapan kantong jenazah dari Tanjung Karang, jadi sudah ada 34 ,” sebut Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi di Posko Evakuasi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa petang tadi kepada pemberita.
Ia menambahkan, dalam pencarian tersebut bangkai pesawat Lion Air JT-610, Tim SARGAB memanfaatkan multibeam echosounder atau kapal sonar untuk mendeteksi dasar laut.
Selain itu mereka juga mengerahkan 34 kapal, tiga helikopter, dan tiga ambulans. Ada pula 812 personel diterjunkan pada hari kedua tadi.
Jenazah yang ditemukan, kata Syaugi, akan diidentifikasi untuk diketahui identitasnya di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Tadi saya tanya tim identifikasi paling cepat empat hari. Jadi empat hari ke depan bisa tahu ini milik siapa, ini milik siapa,” kata Syaugi.
DATA ANTEMORTEM
Sementara itu, di Palembang, Kabid Dokkes Polda Sumsel Komisaris Besar Tri Yuwono Putra mengatakan pihaknya akan membantu pengumpulan data antemortem dari kerabat korban yang berasal dari Sumatera Selatan.
Tri menyatakan sebanyak tujuh warga Sumsel berada di dalam pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) pagi.
Polda Sumsel, katanya, meminta para keluarga korban untuk menyerahkan sampel DNA ke RS Bhayangkara Palembang. Setelah itu pihak kepolisian yang lalu mengirimnya ke RS Polri di Kramat Jati untuk diidentifikasi dengan korban yang telah ditemukan.
“Jadi nanti keluarga korban ke RS Bhayangkara saja untuk memberikan sampel DNA, tidak perlu jauh-jauh ke RS Polri Jakarta. Nanti biar kita yang mengirimkan sampel DNA tersebut ke Jakarta dan memberitahukan informasi selanjutnya,” jelas dia.
Untuk membantu proses pemeriksaan forensik di lokasi kejadian, Polda Sumsel pun sudah mengirimkan tim yang terdiri dari enam dokter forensik untuk mempercepat proses identifikasi jenazah korban.
Hingga berita ini ditayangkan, diharapkan tim identifikasi dalam empat hari sudah ada hasil bisa diketahui, ” Ini milik siapa, ini milik siapa,” harap Syaugi. (JNN/NAS)