WAJO, PenaRakyat.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Wajo melontarkan kritik keras terhadap kondisi demokrasi yang dinilai semakin merosot.

Ketua Umum HMI Cabang Wajo, Edil Adhar, menegaskan praktik represif aparat dan lemahnya peran wakil rakyat telah menodai cita-cita reformasi.

“Demokrasi yang dulu diperjuangkan dengan darah dan air mata kini ternodai oleh aparat yang sewenang-wenang serta wakil rakyat yang lupa mandatnya,” kata Edil dalam keterangan resminya.

Ia menyoroti sikap kepolisian yang tidak lagi menjalankan fungsi pengayoman, melainkan justru berubah menjadi alat kekuasaan yang menebar rasa takut. Wakil rakyat juga dianggap gagal memperjuangkan kepentingan masyarakat karena lebih sibuk mencari panggung politik ketimbang menjalankan mandat rakyat.

Dalam pernyataannya, HMI Cabang Wajo menyerukan persatuan kader, pemuda, dan masyarakat untuk mengecam ketidakadilan aparat penegak hukum. Mereka juga mendesak Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi menyeluruh terhadap institusi Polri. Selain itu, HMI menolak pembungkaman kritik dan kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa maupun masyarakat sipil, serta mengingatkan pemerintah bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan warisan.

Edil menegaskan, HMI Cabang Wajo akan tetap berada di garda terdepan dalam mengawal demokrasi dan tidak segan turun ke jalan bila penindasan terus dibiarkan.

“Selama nafas perjuangan masih berhembus, HMI Cabang Wajo akan terus menjadi penantang ketidakadilan dan penjaga nurani bangsa,” pungkasnya.