Indonesia Desak Arab Saudi Segera Realisasikan Santunan Insiden Crane

Indonesia Desak Arab Saudi Segera Realisasikan Santunan Insiden Crane

JAKARTA, Penarakyat.com — Pemerintah Indonesia mendesak Kerajaan Arab Saudi segera memberikan mencairkan dana santunan kepada seluruh korban insiden crane yang jatuh di Masjidil Haram, Mekkah, saat pelaksanaan ibadah haji 11-September 2015.

Desakan sekaligus mengingatkan Kerajaan Arab Saudi dibenarkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. ” hak para korban kecelakaan nahas itu menjadi salah satu topik pembicaraan saat menjamu tamunya Menlu Saudi Adel Al Jubeir di Kemenlu RI, Selasa (23/10/2018).

Menurut Retno, dalam pertemuan Menlu Jubeir, ia meminta perhatian penanganan isu-isu perlindungan WNI yang belum selesai seperti penanganan korban jatuhnya crane pada 2015 lalu dan perusahaan Saudi bin Laden Group (perusahaan kontraktor crane).

Dalam pernyataan pers bersama Adel usai pertemuan, soal peristiwa crane ambruk terjadi pada 11 September 2015. Pasalnya Insiden itu menjadi yang paling mematikan selama pelaksanaan ibadah haji.

“Tragedi ini sampai merenggut 110 nyawa, sebanyak 11 di antaranya merupakan calon jemaah haji asal Indonesia”.

Sedang korban luka capai 210 orang, delapan di antaranya mengalami cacat permanen. ”

Sebanyak 42 korban luka berasal dari Indonesia”.

Meski sejak lama Kerajaan Arab Saudi memang telah berjanji akan membayar santunan kepada keluarga korban tewas dan terluka akibat (insiden Crane) tersebut.

Namun catatan Join News Network (JNN) disayangkan tak ada yang serius mengingatkan Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia (Jakarta-Bali) belum lama ini.

Sehingga pemberian itu tak kunjung dilakukan lantaran pihak kerajaan menunggu data seluruh korban lengkap. Tapi, Menlu RI menjamin bila data tersebut secara keseluruhan korban dari WNI insiden itu sudah rampung.

Menlu Retno, juga menambahkan selain soal desakan (isu) santunan crane, dia (Menlu RI) dan Menlu Arab Saudi, Adel juga membahas upaya penguatan perlindungan WNI, tenaga kerja Indonesia di Saudi.

Retno meminta Saudi memperkuat regulasi yang dapat memastikan seluruh TKI mendapatkan hak-haknya selama bekerja di sana.

Pasalnya isu perlindungan WNI menjadi salah satu hal penting dalam relasi Riyadh dan Jakarta karena banyak WNI tinggal di Saudi. Berdasarkan data Kemlu RI terbaru, sebanyak lebih dari 608 ribu WNI tinggal di Saudi.

Sebelumnya Menlu Jubeir kepada Presiden RI Jokowi, menyampaikan bahwa Saudi terus berupaya memperkuat perlindungan WNI seperti memberlakukan aturan jam kerja, peningkatan upah minimum, dan penghormatan hak-hak bagi para pekerja yang ada di Arab Saudi. (NAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *