WAJO, PenaRakyat.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, membawa perubahan besar bagi warga Desa Temmabarang, Kecamatan Penrang. Setelah puluhan tahun bergelut dengan akses jalan yang rusak dan kesulitan mendapatkan air bersih, masyarakat desa kini mulai merasakan manfaat dari pembangunan dua infrastruktur vital: jalan penghubung dan tandon air bersih.
Satgas TMMD Kodim 1406/Wajo terus menggenjot pengerjaan dua proyek utama tersebut. Alat berat jenis motor grader telah diturunkan untuk meratakan badan jalan sekaligus membentuk sistem drainase sebagai fondasi ketahanan jangka panjang.
“Kami fokus pada tahap perataan dan drainase agar hasilnya tidak hanya cepat, tapi juga tahan lama,” ujar Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK), Lettu Arh Abdul Azis, Senin (2/6/2025), saat memimpin langsung pengerjaan di lapangan.
Di sisi lain, pembangunan tandon air bersih juga berjalan paralel setelah sebelumnya Satgas TMMD berhasil menyelesaikan sumur bor yang menghasilkan air layak konsumsi. Tandon tersebut akan menjadi pusat distribusi air bersih ke rumah-rumah warga.
“Pemasangan tandon adalah kelanjutan dari misi kami menyediakan air bersih bagi warga yang selama ini kesulitan,” kata Kapten Inf Zabir, Pasiter Kodim 1406/Wajo, yang turut mengawasi kegiatan tersebut.
Antusiasme warga sangat tinggi. Kepala Desa Temmabarang, Andi Page, mengaku bersyukur atas keterlibatan TNI dalam membangun fasilitas dasar yang sangat dibutuhkan warganya.
“Air bersih yang dulu menjadi kemewahan, sekarang hadir di dekat kami. Ini sangat membantu,” tuturnya.
Tokoh masyarakat setempat, H. Baso, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pembangunan jalan yang selama ini hanya menjadi harapan. “Sekarang, jalan yang dulunya becek dan penuh lubang mulai bisa dilalui kendaraan. Ini perubahan besar bagi kami,” katanya.
Dandim 1406/Wajo, Letkol Inf Wahyu Yunus, menegaskan bahwa TMMD adalah lebih dari sekadar program fisik. “Ini adalah bentuk nyata pengabdian TNI dalam membangun Indonesia dari pinggiran, dengan semangat gotong royong sebagai fondasinya,” ujarnya.
TMMD ke-124 akan berlangsung selama 30 hari, mencakup pembangunan fisik dan kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, hingga wawasan kebangsaan.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat, pemerintah daerah, dan cuaca yang cukup bersahabat, Kodim 1406/Wajo optimistis seluruh target pembangunan akan rampung tepat waktu. Kehadiran TMMD menjadi momentum penting dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Tinggalkan Balasan