Sengkang, Penarakyat.com – Hari Valentine adalah hari yang setiap tahunnya dirayakan oleh sebagian anak-anak muda, hari yang jatuh pada setiap tanggal 14 Pebruari ini oleh sebagian remaja dianggap sebagai lambang hari kasih sayang.
Tidak demikian dengan siswi-siswi SMA Negeri 7 Sengkang Kab. Wajo, menjelang hari Valentine mereka justeru berkumpul dan mengadakan pengajian (13/02/2018). Kajian ini diadakan oleh Rohaniawan Sekolah (Rohis) dengan menghadirkan pemateri dari DPA ODOJ (One Day One Juz) Kab. Wajo sebuah komunitas pencinta Alquran yang anggota-anggotanya berkomitmen untuk tilawah Alquran 1 Juz per hari.
Pengajian yang mengambil tempat di Mesjid Jabal Ilmi kompleks SMA 7 Sengkang yang juga dikenal dengan sebutan SMAVen (SMA Seven) mengambil tema “Jauhi Pacaran, Dekati Kajian, Generasi Islam Rabbani Tanpa Valentine”. Menurut Ketua Rohis Puteri Smaven Ema, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada rekan-rekan anggota Rohis tentang budaya Valentine yang sebenarnya bukan ajaran Islam “Kita ingin memberikan pencerahan yang benar tentang budaya valentine ini, jangan sampai kita ikut-ikutan juga merayakan karena ketidaktahuan kita padahal itu bukan budaya kita dan bukan ajaran agama kita” kata siswi Kelas XI ini.
Sementara itu Hj. Herawati sebagai pemateri mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan pacaran sebelum menikah, karena hal itu dapat menjerumuskan ke hal negatif, pacaran yang dibolehkan itu adalah pacaran sesudah menikah “inilah yang dimaksud dengan pacaran Islami, bukan seperti yang ada di sinetron-sinetron televise” jelas Ketua DPA ODOJ Wajo ini.
Valentine sendiri berasal dari budaya Romawi Salah satu kisah menyebut, Kaisar Romawi Claudius II melarang para tentara muda menikah, agar mereka tak ‘melempem’ di medan tempur. Namun,”Uskup Valentine melanggar perintah itu dan menikahkan salah satu pasangan secara diam-diam. Ia dieksekusi mati saat sang penguasa mengetahui pernikahan rahasia itu.”
Saat ia dipenjara, legenda menyebut bahwa pria asal Genoa itu lantas jatuh cinta dengan putri orang yang memenjarakannya. Sebelum dieksekusi secara sadis, ia membuat surat cinta pada sang kekasih. Yang ditutup dengan kata, ‘Dari Valentine-mu’. (cr2)