SIDRAP, Penarakyat.com — Juru bicara (Jubir) tim pemenangan Dollah Mando-Mahmud Yusuf (DoaMu) Syamsul Bahri meminta timnya tetap solid dan mangawal Pilkada Damai di Sidrap.
Meski ada beberapa insiden yang kejadian yang merugikan pihak DoaMu yang salah satunya penyerangan terhadap Yusuf Mahmud, namun itu tetap diminta untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan hal-hal tersebut.
Menurutnya Doamu saat ini sudah menjadi korban kekerasan pasca pengundian nomor urut Selasa 13 Februari 2018 kemarin.
Syamsul Bahri berharap Pilkada Damai di Sidrap tidak sekadar Slogan semata, tapi benar-benar diterapkan dan benar-benar niat dari semua maayarakat.
“Kami sudah jadi korban. Bahkan calon wakil pak Mahmud dilempar lalu diancam parang,” sedih Syamsul Bahri, Rabu (14/02).
Menurutnya, Pilkada damai saat ini bukan sekadar pencitraan semata. Alasan itu pula sehingga tim DoaMu tak dapat hadir di sebuah acara hari ini, Rabu (14/02/2018).
“Mana mungkin kami tolak Pikada Damai. Lagian sampai pagi tadi kami urus pelaporan. Ini sudah tidak aman, wakil kami diancam untung ada dari polisi yang kawal, tapi jadi korban juga,” tambah Samsyul Bahri.
Kasus kekerasan di Sidrap juga terjadi di KPU Sidrap Senin malam pekan ini. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sidrap, Makmur dipukul orang tak dikenal. Wajah pejabat yang getol menyuarakan agar ASN netral di Pilkada Sidrap itu mengalami luka lebam di wajah.
Sementara pasca pengundian di Kantor DPRD, Selasa kemarin, terjadi bentrokan antara pendukung Fatma dan Doamu. Kedua kubu terlibat saling lempar. (Ady)