ENREKANG, Penarakyat.com — Kampung Inggris Baraka yang berpusat di Kelurahan Tomenawa Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang, resmi membuka pendaftaran baru, bulan September ini.
Kampung Inggris ini diselenggarakan oleh Yayasan Edukasi Sulawesi Selatan (YESS) bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Baraka.
Sistem pendaftaran Kampung Inggris Baraka terbagi menjadi dua kategori yakni periode 10 dan 25. Pendaftaran periode 10 dimulai dari tanggal 1 sampai 9 sedangkan periode 25, mulai tanggal 11 sampai 24.
Sistem pendaftaran ini berlaku setiap bulan.
Pendaftar periode 10 ini lebih banyak diminati murid SD, SMP, SMA sederajat dan mahasiswa. Bahkan dari kalangan pegawai dan guru pun juga ikut mendaftar.
Founder Kampung Inggris, Kibar menjelaskan bahwa Kampung Inggris Baraka menerapkan sistem pembelajaran bahasa Inggris yang sangat berbeda.
“Dia Kampung Inggris Baraka kita membentuk budaya dan lingkungan bahasa Inggris, membangun mental peserta kemudian smart English,” jelasnya.
Begitu juga metode pembelajarannya, kata Kibar, lebih banyak out door dengan suasana rileks.
Kampung Inggris Baraka lebih fokus ke speaking dengan mengutamakan praktek daripada teori. Semua peserta wajib berbahasa Inggris di area itu mulai pagi hingga pulang.
Lebih lanjut, Kibar menjaleskan bahwa Kampung Inggris Baraka memiliki banyak program dengan beragam kelas. Antaralain Kelas Keekend, Weekend Camp, Full day Camp, English Camp, privat, Job seekers (kelas pencari kerja) dan tidak ketinggalan kelas Islamic Speech yang jarang ditemukan ditempat lain.
Yang menarik, Kampung Inggris Baraka menerapkan pembayaran seikhlasnya saja. Peserta hanya melunasi biaya deal price, registrasi dan administrasi. Itupun berlaku selama setahun.
Hal itu dilakukan demi membantu masyarakat yang kurang mampu sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar bahasa Inggris karena kendala biaya.
“Yang utama, Kampung Inggris Baraka ini hadir untuk membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misinya yakni Enrekang Maju Aman dan Sejahtera,” jelas Kibar.
Kampung Inggris Baraka yang konsentrasi pada peningkatan capacity building, memfasilitasi peserta mendapatkan sertifikat TOEFL dan IELTS, pengembangan potensi lokal terutama sektor pariwisata yang dituangkan dalam pelatihan tour guide (Speaking), journalism (writing) dan hospitality (pelayanan) training. Output pelatihan ini nantinya akan menjadi tenaga profesional dalam promosi dan pengembangan wisata.
Tidak sampai disitu, pemberdayaan masyarakat lokal terutama para sarjana juga menjadi prioritas. Kampung Inggris yang menampung banyak pembelajar Bahasa Inggris tentunya membutuhkan tenaga pengajar yang banyak. Mereka yang punya skill tersebut memiliki peluang dan wadah pemberdayaan. Output lainnya, adalah peningkatan ekonomi masyarakat lokal lewat usaha kuliner, jasa, penginapan dan usaha lainnya. (Mbass)