PAREPARE, penarakyat.com — Dikabarkan siswanya ngamen usai mengikuti lomba seni di Makassar, Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Parepare, Drs. Ermin, menuding ada pihak tertentu yang sengaja akan merusak citra sekolah yang dipimpinnya.
Menyusul kabar adanya siswa peserta lomba seni asal Parepare, terpaksa ngamen dijalan karena kekurangan ongkos pulang usai berlomba di Makasar, Ermin, menegaskan bahwa informasi itu jauh dari fakta dan kondisi yang sesungguhnya terjadi.
“Tidak seperti itu kejadiannya. Anak-anak usai bertanding lomba seni di Makasar, iseng-iseng main gitar di sebuah tempat, pembinanya ada ditempat itu. Pembina peserta lomba masih saudara dengan siswa kita, dan dia mantan anak kepala sekolah disini,” kata Ermin, usai di konfirmasi melalui via sellulernya, Rabu (19/10/2016).
Dia juga mengaku telah berkomunikasi dengan yang bersangkutan, namun ternyata ada miskomunikasi antara pembina dengan ketua rombongan saat tengah berada di Makasar, usai lomba.
“Sudah kami konfirmasi dengan yang bersangkutan, ada miscominikasi antara mereka sehingga sebagian siswa seni itu lepas dari rombongan. Selama ini kita terbuka kok menerima setiap keluhan siswa jika ada persoalan. Makanya kami heran ada seperti itu,” katanya.
Dana pembinaan dan transportasi bagi peserta siswa yang mengikuti setiap lomba di luar kota, kata dia, cukup besar dari Pemerintah Daerah.
“Tidak masuk akal jika hanya karena biaya ongkos pulangnya ke Parepare tidak ada. Siswa lomba seni kita itu berprestasi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dana operasional bagi para siswanya itu sebesar Rp10 jt, dan yang digunakan hanya Rp7 jt.
“Sisanya justru ada pengembalian dari ketua rombongan, dan itu langsung masuk ke bendahara,” ungkapnya.
Kepala Dinas pendidikan kota Parepare, Anwar Saad, mengatakan, kepedulian pemerintah selama ini terhadap dunia pendidikan dalam bidang apapun sangat luar biasa.
Terkait dengan adanya persoalan itu, Anwar justru tidak percaya, karena selama ini siswa berprestasi yang ikut lomba seni itu mendapat Service dan perhatian lebih dari Pemerintah.
“Malah selama ini kita selalu siapkan bonus bagi siswa kita yang berprestasi. Jadi, tidak mungkin hanya karena kurang dana tidak bisa pulang,”tandas Anwar Saad. (Sp)