Kemenlu Soal Relawan Asing Belum Pasti. Tapi, Bantuan Flight Clearance Oke

Kemenlu Soal Relawan Asing Belum Pasti. Tapi, Bantuan Flight Clearance Oke

JAKARTA, Penarakyat.com ‐- Seperti dijelaskan juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, bila pihaknya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan Indonesia belum bisa menerima relawan asing untuk membantu penanganan situasi setelah gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.

“Soal organisasi internasional yang kirim relawan ini, kita tidak bisa menerima mereka sembarangan ke daerah bencana. Kita tidak mau terlalu banyak orang masuk ke sana,” katanya Nasir, di Jakarta, Kamis (04/10/2018).

Indonesia memahami, niat mereka baik, ” tapi kalau tidak dikoordinir secara hati-hati malah akan mempersulit petugas di lapangan.”

Apalagi, kata Jubir Kemenlu, prioritas bantuan asing saat ini adalah transportasi, seperti pesawat, tenda, alat pemurni air, genset listrik, dan peralatan medis.

Hal ini diutarakan, Jubir Kemenlu, menanggapi kabar bahwa sejumlah organisasi kemanusiaan internasional mulai menggalang dana dan bantuan untuk korban gempa Palu-Donggala.

Salah satunya IsraAid, yang dikutip The Jerusalem Post, lembaga swadaya masyarakat berbasis di Israel, mengklaim akan mengirim satu tim ke Sulawesi Tengah untuk membantu penanggulangan bencana yang telah merenggut 1.424 jiwa itu seperti yang dirilis BNPB Kamis siang tadi.

“Sampai saat ini saya belum tahu, harus cek ke lapangan,” tambah Jubir Kemenlu RI, Arrmanatha. Meski demikian diakui izin masuk baru diberikan kepada sejumlah tenaga ahli yang datang bersama program bantuan pemerintah asing.

RI BERI IZIN 11 FLIGHT ASING.
Kemenlu juga membenarkan telah memberikan izin masuk flight clearance bagi 20 pesawat dari 11 negara untuk membantu penanggulangan gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.

Menurut Jubir Kemenlu RI, Arrmanatha, 11 negara itu terdiri dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, Swiss, Singapura, India, Vietnam, Malaysia, Selandia Baru, Inggris, dan Qatar.

Namun izin belasan pesawat ini tidak masuk secara bersamaan, tapi disesuaikan dengan kondisi bandara dan landasan di lapangan, ” tambahnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/10).

Untuk itu, hingga Kamis (4/10/1018) siang, pesawat Singapura, India, dan Malaysia sudah mendarat di Balikpapan, yang kini menjadi gerbang masuk bantuan internasional.

Tentang spesifik yang telah menyampaikan daftar bantuan baru 19 negara dan 2organisasi internasional. Dua organisasi internasional tersebut meliputi Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan (AHA Centre).

Sedang, 19 negara terdiri dari Amerika Serikat, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Jerman, Spanyol, Inggris, Australia, Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, China, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Qatar. Soal bantuan secara finansial dari organisasi internasional dipusatkan di Palang Merah Indonesia, dan lainnya ke BNPB.(JNN/NAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *