MAKASSAR, Penarakyat.com — Pemeriksaan marathon seluruh pelaku pengambil paksa Jenazah Covid-19 terus dilakukan penyidik Polda Sulsel.
Hingga dini hari ini, pukul 00.05 Wita, dari 31 warga yang diamankan karena diduga telah melakukan pengambilan paksa jenazah pasien PDP diempat rumah sakit di Makassar.
Kini Polda Sulsel bertindak tegas dengan menetapkan delapan tersangka.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi Rabu (10/6/2020) membenarkan pihaknya telah mengamankan 31 warga pengambil paksa jenazah ditiga rumah sakit yakni di RS Labuang Baji, RS Dadi dan RS Stella Maris dan RS Bhayangkara.
Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan Tim penyidik kasus pengambilan paksa jenazah pasien Covid 19 beberapa Rumah Sakit di Makassar telah melaksanakan gelar perkara diruang Dirreskrimum Polda Sulsel dipimpin langsung Dirreskrimum Polda Sulsel juga dihadiri para Kasubdit, Kabag Wasidik, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar dan seluruh penyidik yang menangani tersebut
“Ptoses gelar perkara sudah oleh penyidik terhadap kasus pengambilan paksa jenazah di Rumah Sakit Dadi Makassar, RS. Stella Maris, RS Labuang Baji, RS. Bhayangkara. Saat ini proses kasus tersebut trlah dinaikkan dari status penyelidikan ke penyiidikan dan menetapkan lima tersangka,” kata Ibrahim
Kabid Humas kemudian menyebutkan jika Kasus pengambilan paksa Jenazah di RS. Dadi Makassar, Polisi telah mengamankan 25 orang dan telah menetapkan 2 terangka yaitu .SA, dan MR .
Untuk Kasus di RS. Stella Maris diamankan 1 tersangka yaitu AW. Sedangkan Kasus di RS. Labuang Baji, Polisi sementara ini mengamankan 5 orang tersangka.
“Kemungkinan para tersangka akan bertambah karena akan dilakukan penangkapan terhadap para pelaku. Tim gabungan dilapangan sudah dibentuk yaitu terdiri dr tim resmob polda, brimob, shabara polda, jatanras polrestabesMakassar,” Tandasnya.
Menurut Ibrahim, Para tersangka pengambil paksa jenazah di Rumah Sakit ini akan dikenakan Pasal yg diterapkan yaitu pasal 214, 335, 207 KUHP dan pasal 93 UU no 6 thn 2018 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara
“Jadi sekali lagi, saya harap masyarakat jangan lagi ada yang melakukan pengambilan paksa jenazah tersebut, karena polisi pasti bertindak, bahkan tim gabungan dilapangan sudah dibentuk yaitu terdiri dari tim Resmob Polda Sulsel, Brimob, Sabhara Polda Sulsel, dan Jatanras Polrestabes Makassar untuk menangkal kejadian ini,” tegas Kabid Humas.
Jika terjadi lagi, tindakan tegas dan penegakan hukum tersebut dilakukan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas, agar tidak ada lagi aksi yang menjadi potensi penyebaran covid 19 .
“Sebelum para terduga pelaku pengambil paksa jenazah diperiksa Tim Penyidik. Para pelaku terlebuh dahulu dirapid tes dan penyidik saat memeriksa menggunakan pakaian APD,” pungkasnya. (Ady)