Penarakyat.com –Menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri bagi sebagian orang tentu bukan menjadi sebuah pilihan yang diidamkan dan diharapkan.Karena selain harus siap berpisah dengan anggota keluarga dan orang-orang yang dicintai. Juga banyak cerita sedih dan pahit ketika harus mengadu nasib di negeri orang.
Bagi masyarakat umum tentu menarik bagaimana kisah kisah dan cerita perjuangan para tenaga kerja Indonesia yang ada di luar negeri itu di ceritakan kembali dan bisa dinikmati lewat sebuah tulisan yang bisa dibaca dalam sebuah buku.
Untuk itulah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Madura, Zai yang sudah lama bekerja di Malaysia menuliskan berbagai pengalaman teman-temannya dan para pekerja asal Indonesia lainnya sampai pada akhirnya ada salah satu Penerbit di Jogyakarta yang mau menerbitkan tulisanya menjadi sebuah buku.
Karena penulis nya adalah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang lama bekerja di Malaysia dan banyak mendengar serta menyerap semua hal yang berkaitan dengan denyut nadi kehidupan para TKI yang ada disana.
Buku ini menjadi menarik kemudian karena mengisahkan cerita keseharian para pekerja Indonesia yang ada disana. Baik cerita pilu penuh kesedihan, duka nestapa ataupun cerita kebahagiaan mereka yang berhasil mencapai cita cita dan mewujudkan impiannya sebagai seorang pekerja di luar negeri yang ingin mengubah hidupnya maupun merubah taraf ekonomi keluarganya.
Diharapkan buku yang diberi judul “PEJUANG DEVISA” Kisah Kisah Heroik Dari Negeri Jiran ini mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat atas terbitnya buku ini. Sekaligus semoga buku ini bisa menginspirasi dan bermanfaat buat orang banyak dan khususnya seluruh orang yang membaca buku ini.
Tidak tanggung-tanggung buku ini juga mendapat apresiasi banyak kalangan termasuk para tokoh yang turut memberikan Kata Pengatar di buku ini. Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin dan Pengusaha Nasional, Sandiaga Uno termasuk yang menuliskan kata pengantar. Juga ada nama penulis buku Best Seller, CT Si Anak Singkong, Thajaja Gunawan Diredja yang juga mengapresiasi buku ini lewat sambutan kata pengantarnya. (Rls)
