SIDRAP, Penarakyat.com — Faisal Rasyid (24) tidak menyangka dirinya akan ikut serta mengebumikan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Bahkan, pemakaman itu dilakukan sekira pukul 03.00 Wita dini hari di Desa Mattirotasi, Selasa (28/4/2020) lalu.
Terlebih, jenazah harus digotong keatas bukit tempat yang disiapkan. Faisal ikut menggotong dan memakamkan jenazah itu bersama Kades Mattirotasi Zainuddin, Kepala Dusun Pabaresseng, seorang warga dan satu pihak keluarga. Pemakaman itu selesai sekira pukul 04.15 Wita.
Faisal mengatakan dirinya spontan ikut memakamkan jenazah tersebut. Sebab, kata dia, saat hendak dimakamkan ternyata kekurangan orang.
“Saat jenazah mau diangkat, ternyata kurang orang. Akhirnya saya memakai APD dan ikut menggotong dan memakamkan jenazah,” tutur kader HMI ini.
Guru CPNS ini mengakui sempat cemas saat ikut memakamkan jenazah yang diketahui pasien Covid-19. Namun, ia meyakinkan diri, hal itu demi kemanusiaan.
“Tentu cemas karena yang akan dimakamkan adalah pasien Covid-19. Mesti hati-hati. Apalagi ini dini hari dan gelap,” beber dia.
“Ini persoalan kemanusiaan. Sebagai ASN pengabdi dan pelayan masyarakat merupakan kewajiban bagi saya,” lanjutnya.
Aksi heroik Faisal mendapat apresiasi dari sejumlah pihak di Sidrap. Sekretaris KAHMI Sidrap Achmad Jafar memuji tindakan berani yang dilakukan pemuda ini.
“atas nama kerabat KAHMI kami berterima kasih atas semangat dan keikhlasan dinda Faisal Rasyid yang tampil didepan menggotong jenazah almarhum sampai di atas bukit dan sampai dmakamkan. Doa kami agar adinda sehat selalu dan aksi humanis ini dicatatNya sebagai amal mulia,” kata Achmad.
Jenazah PDP Covid-19 itu merupakan warga Palu berinisial Y (51). Ia dinyatakan meninggal dunia di RS Arifin Nu’mang Sidrap, Senin (27/4/2020) lalu.
Belakangan hasil tes Y baru keluar dan dinyatakan negatif. Meski demikian, tindakan Faisal yang penuh rasa kemanusiaan, patut jadi cerminan bagi masyarakat. Utamanya akhir-akhir ini adanya penolakan atas jenazah pasien covid-19. (Atir/Ady)