Korban Ledakan Bom Menderita Taruma Berat

Korban Ledakan Bom Menderita Taruma Berat

KENDARI, penarakyat.com — Dua orang korban ledakan granat pada pelatihan pengamanan kampus Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bayangkara Kendari. Korban masih mengalami trauma berat pasca ledakan maut tersebut, Jumat (01/04/2016).

Salah seorang anggota scurity kampus yang juga peserta pelatihan, Laode Oanani mengaku trauma berat dalam insiden ledakan yang terjadi selasa lalu (29/03/2016) yang mengakibatkan tiga rekanya, dan seorang instruktur tewas.

Laode mengaku, saat ledakan terjadi dirinya berada di barisan ketiga, ia tidak memperhatikan granat yang di peragakan, melainkan fokus kepada Aiptu Syarifuddin yang tengah memberikan materi. Namun, tidak beralangsung lama ledakan itu terjadi, serpihan granat mengenai kaki betis dan wajahnya.

“Kalau kejadian yang pegang granat saya tidak perhatikan, saya perhatikan bapak ini yang lagi menerangkan,” kata Laode kepada penarakyat.com, Jumat (01/02/2016).

Hal yang sama, juga dialami oleh Aiptu Syarifuddin, anggota Sat Brimobda Polda Sulawesi Tenggara, yang bertugas sebagai instruktur pada pelatihan tersebut, mengaku, sangat terpukul akibat ledakan granat yang terjadi. Dirinya harus rela kehilangan seorang rekan dan tiga pesertanya.

Aiptu Syarifuddin yang berada tidak kurang dari satu meter saat granat di tangan korban Brigadir Haedir, mengalami sejumlah luka pada tubuh dan anggota badan lainya, seperti telinga, punggung kiri, dada kiri, dan lengan.

“Kondisi sudah membaik, tapi masih merasa nyeri kalau di tekan, dan disni sakit saat berjalan. Saya sangat kehilangan mereka, troma iya dengan kejadian kemarin. Tapi mulai ada pemulihan berkat dukungan teman teman,” ungkapnya di RS Bayangkara Kendari.

Hingga Jumat pagi tadi (01/04/2016), korban luka yang masih menjalani perawatan sebanyak tujuh orang, dua di rumah sakit bayangkara, dua di rumah sakit Abunawas, dan tiga lainya di rumah sakit Martabrata. Semua biaya pengobatan korban, di tanggung pihak Polda Sulawesi Tenggara. (atho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *