SENGKANG, penarakyat.com — Salah seorang dari 10, orban penyanderaan teroris yag mengatasnamakan kelompok Abu Sayyaf, di perairan Filipina, Surianto (30), baru berlayar dalam dua pekan terakhir.
“Dia memang sering berlayar, tapi baru dua pekan dia berlayar dengan kapal yang di sandera itu,” kata Tante Korban, Raesa.
Ditemui di rumahnya di Kelurahan Gilireng Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Tante Korban, Raesa, menceritakan, keponakannya berlayar belum cukup satu bulan, dan dua minggu lalu sempat menelpon untuk pamit kepada tantenya.
“Dia pamit kepada saya dua minggu lalu, katanya kapal sudah mau berangkat, dia juga bilang ke saya jangan kaget kalau satu bulan tidak bisa dihubungi karena tidak ada jaringan di laut,” jelasnya.
Surianto, warga Gilireng, kelahiran 21 Agustus 1985 ini merupakan putra kedua dari empat bersaudara pasangan Manton (63) dan Isa (60). Surianto, berlayar meninggalkan satu orang anak berumur 3 bulan.
Pantauan penarakyat.com di rumah korban di kelurahan Gilireng, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, nampak sepi, hanya ada beberapa keluarga diteras rumah semi permanen tersebut. Suasana keluarga korban pun nampak shok, ini dilihat dari tingkah keluarga korban yang hanya duduk termenung memikirkan keluarganya yang jadi korban sandera. (penarakyat.com)