KENDARI, penarakyat.com — Puluhan mahasiswa Universtitas Halu Oleo (UHO), melakukan unjuk rasa di Markas Komando (mako) Polda Sultra, Kamis (31/032016). Dalam tuntutannya puluhan mahasiswa ini mendesak Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Agung Sabar Santoso, dicopot dari jabatannya, terkait insiden ledakan bom di kampus mereka.
“Kapolda harus di copot, karena tidak mampu menjaga sistem pendidikan,” kata mahasiswaUHO, Sulaeman Ode.
Dia mengatakan, pihak Mapolda seharunya menyantuni para korban, baik korban luka maupun korban meninggal. “Selain itu, secara kelembagaan pihak rektorat bertangung jawab di depan masyarakat Sulawesi Tenggara dan Nasional,” katanya.
Pantuan penarakyat.com, mahasiswa yang tidak puas berorasi di depan kantor mako Polda Sulawesi Tenggara, puluhan mahasiswa dari Universitas Halu Oleo Kendari ini kemudian, menyerunduk memasuki ruang media centre. Mereka meminta jawaban dari pihak kepolisian terkait tewasnya empat orang akibat ledakan granat pada pelatihan scurity kampus Selasa (29/03/2016) lalu.
Selain meminta pertanggung jawaban pihak kepolisian. mahasiswa ini juga mempertanyakan alasan polisi melakukan pelatihan scurity kampus dengan menggunakan alat peraga seperti granat dan senjata api, yang dinilai sangat berisiko sehingga menimbulkan empat korban jiwa serta melukai 15 orang lainya.
Dalam peretemuan pihak kepolisian dengan mahasiswa tersebut, Polda Sulawesi Tenggara melalui Wakil Direktur (Wadir) Intelkam Polda Sultra, AKBP Hardoyo mengaku, kalau pelatihan yang di gelar oleh Polda Sultra berkerja sama dengan pihak kampus sudah sesuai dengan SOP yang di keluarkan oleh skep Kapolri.
“Itu sudah seusai SOP, ada skep kapolri, Materi – materi yang harus di bawakan ke mereka salah satunya itu pengenalan bahan peledak,” kata Hardoyo.
Sejauh ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ledakan granat di kampus UHO pada selasa lalu, di saat 55 security kampus mengikuti pelatihan pengamanan kampus. Dikas Security ini sedniri sedianya akan berlangsung pada tanggal 22 Maret hingga 11 April mendatang. (atho)