Memprihatinkan, Begini Kondisi Miris Bocah Tulang Punggung Keluarga

Memprihatinkan, Begini Kondisi Miris Bocah Tulang Punggung Keluarga

SIDRAP, Penarakyat.com — Seorang bocah yang masih berusia 12 tahun menjadi tulang punggung bagi keluarganya di Desa Bapangi, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap.

Dia adalah Aan Nur Pratama, anak satu-satunya dari pasangan Bakri dan Ani. Aan masih duduk di bangku kelas V di SDN 5 Wanio, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap.
IMG_20200229_5369
Sejak 5 tahun terakhir hingga saat ini, bocah tersebut sudah menjadi tulang punggung keluarganya dengan menjadi buruh batu bata.

Sementara, kondisi terakhir keluarga Aan saat ini memang terbilang sangat memprihatinkan.

Bayangkan, bocah yang duduk dibangku kelas V ini harus menikmati kerasnya kehidupan.

Usianya yang masih belia harus menanggung tanggungjawab besar dipundaknya. Ia harus mengurus bapaknya Bakri dan dua Neneknya.

Ayah Aan, Bakri sudah enam tahun mengalami kelumpuhan kaki akibat kecelakaan kerja. Sementara Ibu kandung Aan ibu Ani pergi entah kemana sejak peristiwa kecelakaan suaminya 6 tahun silam.

IMG-20200229-WA0110

Sementara, nenek Aan menderita penyakit Ketuaan. Adapun ibu kandung bapak Aan, juga lumpuh tangan sebelah yang ikut merawatnya.

Aan selain masih sekolah, ia juga bekerja cari sesuap nasi sebagai buruh Bata yang hanya digaji Rp30 sehari. Itupun kalau cuaca cerah Aan harus mengeringkan bata tempatnya bekerja. Kalau musim hujan, ia harus menganggur.

Sedih memang, Aan harusnya bermain dengan anak seusianya, tetapi ia harus merawat Ayah, dan dua Neneknya sambil bekerja banting tulang untuk mengepulkan asap dirumahnya.

Terkadang kebutuhan makan dirumah Aan terkadang kekurangan, namun masih ada sanak family, terutama tetangga-tetangga Aan yang turut peduli.

IMG-20200227-WA0100

Keluarga Aan kini tinggal dikolom rumah neneknya. Ia numpang dibawah dengan kondisi jauh dari layak huni. Boleh dikata, tempat makan dan tidur sangat miris, dinding rumah sudah banyak bolong-bolong.

Yang membuat hati terenyuh dan sesak terasa ketika melihat tempat tidur nenek Aan, jika dilihat, sangat miris, boleh dikata kayak kandang ternak.

Pihak keluarga Aan beralasan Nenek Aan yang sudah berusia Uzur yakni 90 tahun itu dikurung agar tidak selalu keluar berkeliaran tanpa pengawasan.

IMG-20200228-WA0108

Begitupun kondisi tempat tidur ayah Aan, terbuat dari bambu dengan alas kasur ala kadarnya.

Sejumlah dermawan, termasuk Bupati Sidrap H.Dollah Mando sudah turun tangan menyantuninya.

Juga memberinya tempat tidur yang layak seperti Spring Bed. Begitupun, pakaian seragam sekolah juga sudah ada.

IMG-20200227-WA0098

Pihak keluarga Aan masih terus berharap Iba pada orang-orang berlebihan reskinya untuk membantu meringankan bebannya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *