SOSOK wanita karier yang berkecimpung sebagai Abdi Negara ini tak banyak yang mengetahui pribadinya. Namun siapa sangka kepiawaiannya menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) mampu mengubah paradigma jika seorang polwan juga bisa disejajarkan dengan tugas-tugas pria. Adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anita Taherong, ST, SH. Wanita berperawakan sederhana ini merupakan seorang abdi negara yang low profil, namun syarat dengan prestasi.
Mengubah image masyarakat yang sebelumnya mempersepsikan polisi sebagai sosok yang galak dan menakutkan menjadi pribadi yang menyenangkan dan ramah. Itulah prinsip wanita yang lahir 20 Juli 1982 silam di Bulukumba. Dimanapun dia menjalankan tugasnya, dia selalu berusaha mengubah pemikiran masyarakat tentang hal itu.
Diusianya yang kian matang ini, sudah banyak prestasi kerap dilahirkan dari sosok AKP Anita Taherong. Diantaranya penutupan tambang galian C yang terdapat di kecamatan Ujung Loe, pengungkapan sejumlah kasus pencurian ternak di Bulukumba, termasuk penangkapan Judi Sabung ayam di Wilayah Tanete sewaktu menjabat Kapolsek Bulukumpa. Lainnya, 5600 Detonator Bom di Dermaga sewaktu menjabat Kapolsek pelabuhan Soekarno Hatta Makassar juga diungkap.
Terakhir pengungkapan Narkoba jaringan Internasional di pelabuhan Soetta sebanyak 900 gram sabu-sabu pada tanggal 8 Desember 2016. Sederet prestasi yang membanggakan inilah mengantarkan polwan alumni angkatan sekolah bintara (seba) PK polwan Ciputat ini dipercaya menjabat Kasat Reskrim Polres Sidrap.
Anita menyelesaikan studinya S1 jurusan fakultas hukum Universitas Hasanuddin tahun 2005. Sebelum menjabat Kasat Reskrim Polres Sidrap. AKP Anita Taherong memulai karirnya sebagai Bintara Polri di BA Bidang Binkum Polda Sulsel , Lulus dari sekolah perwira Seleksi Pendidikan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri , ibunda dari Widya Sri Wulandari A Taherong dan Wira Adiwidya Putra Wicaksono A Taherong kemudian dipercaya menjabat Kanit PPA Satreskrim Polres Bulukumba 2009.
Masih di Polres Bulukumba, Anita kemudian menjabat Kanit 1 dan 2 Satreskrim hingga dipercaya menjabat Kaur Bin Ops Sat Reskrim dan Kaur Bin Ops Satnarkoba pada tahun 2012. Wanita yang hobbi makan Mie dan Olahraga ini pertama kalinya menjabat Kapolsek di Ujung Loe Bulukumba dan Kapolsek Bulukumpa tahun 2014-2015 hingga akhirnya dipercaya menjabat Kapolsek pelabuhan Soetta Polrestabes Makassar.
Meski masa pengabdiannya sebagai personel Polri sudah memasuki usia ke 34 tahun, putri kedua dari enam bersaudara ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk tugas-tugasnya ketimbang keluarga. Menurut dia, sebelum meraih kesuksesan, banyak hal yang harus dilakukan. Salah satunya, membagi waktu antara belajar, latihan, dan tugas.
Bahkan tak jarang Anita harus tidur dikantor ketimbang pulang kumpul bersama anak dan suaminya. “Yang paling sulit itu membagi waktu, terkadang aku berpikir sedih karena harus meninggalkan keluarga di kampung. Bahkan, aku harus meninggalkan ana dan suami selama berbulan-bulan,” tutur Anita.
Ditanya soal tugas barunya selaku Kasat Reskrim di Polres Sidrap, dia tak canggung lagi menghadapi tugas pertamanya selaku Kasat.
Baginya, menjabat Kasat Reskrim mulai 28 Desember 2016 ini, prioritas utama adalah menargetkan pemberantasan para pelaku sobis. Begitupun soal karakter dan kehidupan masyarakat Sidrap pada umumnya.
AKP Anita banyak mengetahuinya dari adiknya AKP Fantry Taherong yang pernah menjabat Kasat Intelkam di Mapolres Sidrap. Baginya, dimanapun dia bertugas selalu saja berpesan kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga Keamanan karena Keamanan bukan Tanggung Jawab polisi semata, melainkan Adalah Tanggung Jawab Kita bersama.(ady sanjaya)