PAREPARE, Penarakyat.com — Nama AKBP Indra Waspada Yudha kini melejit sebagai simbol ketegasan Polri dalam perang melawan narkoba.

Hanya dalam hitungan minggu setelah menjabat Kapolres Parepare, ia berhasil menggagalkan dua pengungkapan besar sabu dengan total 64 kilogram—setara nilai ekonomi Rp 51 miliar dan menyelamatkan lebih dari 317 ribu jiwa dari bahaya narkoba.

Keberhasilan ini mempertegas reputasinya sebagai perwira reserse berpengalaman.

Namun, lebih dari sekadar prestasi, pengungkapan ini menyingkap kembali bayangan jaringan besar narkoba internasional yang dahulu dikendalikan oleh gembong narkoba almarhum Freddy Budiman.

Parepare: Pintu Emas yang Dincar Jaringan Internasional

Letak strategis Pelabuhan Nusantara Parepare menjadikannya jalur emas para bandar.

Sejak lama, Parepare dipantau sebagai salah satu titik rawan karena kapal dari Kalimantan, Malaysia, hingga Filipina kerap berlabuh di sini.

Pola itu identik dengan modus jaringan Freddy Budiman yang memanfaatkan pelabuhan laut untuk menyelundupkan narkoba dalam jumlah masif.

Meski Freddy dieksekusi mati pada 2016, jaringan kaki tangannya tak pernah mati—mereka terus berevolusi, menggunakan kurir dengan identitas ganda, aplikasi terenkripsi, hingga pembayaran via kripto.

Hal serupa terungkap dalam kasus Parepare: tersangka SH (20 Kg) dan Andi Ayyu (44 Kg) sama-sama direkrut sebagai kurir dengan imbalan besar, diarahkan dari luar wilayah melalui komunikasi terenkripsi, dan membawa sabu dalam koper maupun kardus dari Kalimantan menuju Sulawesi.

Pengungkapan Pertama: 20 Kg Sabu “Naga Api”

Pada 27 Juli 2025, tim gabungan Polsek KPN dan Satres Narkoba Parepare menggagalkan penyelundupan 20 bungkus sabu bermerek “Naga Api” seberat 19,7 Kg. Barang tersebut disita dari tersangka SH di Pelabuhan Nusantara Parepare.

Pengakuan tersangka menunjukkan pola perekrutan jaringan lama: diberikan uang operasional, difasilitasi KTP ganda, diarahkan oleh bandar berinisial M (DPO), dan dijanjikan imbalan Rp160 juta.

Pola ini identik dengan operasi jaringan Freddy Budiman, yang dikenal memanfaatkan pelabuhan dan kurir dengan identitas palsu.

Pengungkapan Kedua: 44 Kg Sabu dalam Kardus

Tak sampai dua bulan kemudian, 5 September 2025, Polres Parepare kembali mengungkap penyelundupan 44 bungkus sabu seberat 43,9 Kg dari tangan Andi Ayyu, seorang karyawan swasta asal Kalimantan Timur. Sabu dikemas dalam kardus dan karung, dibawa menyeberang melalui jalur laut, dan ditangkap saat tiba di Parepare.

Nilai ekonomi sabu ini mencapai lebih dari Rp 35 miliar, dengan estimasi 217 ribu orang terselamatkan.

Data Visual: Skala Besar Operasi

Total sabu disita: 64 Kg

Estimasi nilai ekonomi: Rp 51 miliar

Estimasi jiwa terselamatkan: 317 ribu orang

Infografis (dari analisis data):

1. Berat sabu yang diungkap – 20 Kg vs 44 Kg.

2. Estimasi nilai ekonomi – Rp 16 M vs Rp 35 M.

3. Estimasi jiwa terselamatkan – 98 ribu vs 217 ribu jiwa.

Komitmen Sang “The Drugs Crime Hunter”

Indra bukanlah sosok baru dalam dunia narkoba. Saat menjabat Kasat Narkoba Sidrap (2017), ia sudah dikenal dengan julukan “The Drugs Crime Hunter” karena kerap membongkar jaringan besar.

Kini, rekam jejak itu ia bawa ke Parepare, kota pelabuhan yang rawan dijadikan pintu masuk sindikat narkoba internasional.

“Bagi saya, narkoba bukan sekadar kejahatan hukum. Ia adalah bencana kemanusiaan. Kita harus berdiri di garda terdepan melawannya, tanpa kompromi,” tegas Indra.

Membongkar Bayangan Freddy Budiman

Meski Freddy Budiman sudah tiada, fakta bahwa jaringan internasional masih menggunakan jalur laut, modus koper, identitas palsu, hingga perekrutan kurir dengan imbalan fantastis, menunjukkan jaringan itu masih beroperasi.

Parepare hanyalah salah satu titik transit—sementara jalurnya tetap sama: Malaysia – Kalimantan – Sulsel.

Dengan pengungkapan ini, Polres Parepare di bawah kepemimpinan Indra seakan mengirim pesan keras: jaringan kaki tangan Freddy Budiman tidak akan leluasa lagi menjadikan Parepare sebagai pintu masuk narkoba.

Harapan Baru Masyarakat

Masyarakat Parepare kini menaruh harapan besar pada sosok Kapolres baru ini. Keberhasilan mengungkap 64 Kg sabu hanyalah awal. Lebih dari itu, kehadiran Indra diharapkan mampu menutup rapat jalur narkoba dan sekaligus menjadikan Parepare sebagai kota pelabuhan yang bersih, aman, dan berintegritas. (Ady)