PAREPARE, Penarakyat.com — Menjadi Pembawa Acara atau MC (Master of Ceremony) bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh keberanian, kecakapan, serta pengetahuan yang luas untuk tampil memukau dan mampu menarik perhatian khalayak.

Adalah Elly Mundiani, salah satu Staf Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Sekretariat Daerah (Setdako) Parepare. Wanita kelahiran Parepare, 09 Maret 1979 ini namanya kian melejit sebagai salah satu mc handal Pemkot Parepare. Keinginannya untuk mengasah kemampuan di bidang pembawa acara tersebut menjadikannya kerap dipanggil dalam setiap acara, baik acara yang dilaksanakan Pemkot sendiri, maupun acara sosial kemasyarakatan, seperti akad nikah,mappacci, ulang tahun, dan acara-acara lainnya.

Kendati kepiawaiannya sebagai MC mulai populer, namun wanita yang pernah duduk di bangku SMPN 2 Parepare ini, membeberkan cerita lucu tentang dirinya saat awal nge-mc. Dikatakannya, sejak bergelut sebagai MC 2004 silam, ia dengan logat Pinrang-nya sangat kental sehingga menciutkan kepercayaan dirinya untuk tampil di depan umum.

“Saya lama di Pinrang, jadi logat Pinrang saya sangat kental waktu pertama jadi MC. Dulu pertama tampil, rok saya gemetaran, saya mengira itu efek kipas angin AC tapi ternyata itu karena saya gemetar,” bebernya.

Elly, sapaan staf Humas ini mengaku kepercayaan dirinya untuk tampil di depan umum mulai dirasakan sejak 2007. Tapi sebelumnya, ia kerap mendampingi MC senior dan banyak bertanya, serta menggali berbagai informasi tentang cara nge-mc yang baik di berbagai referensi, baik melalui internet, buku, maupun melalui teman sejawat. Elly juga sering mengikuti pelatihan MC di berbagai daerah, seperti Makassar, Bandung, Jakarta, dan daerah-daerah lainnya.

“Saya suka sekali melihat orang tampil di depan umum. Menurut saya, semua orang bisa bicara tapi jarang orang bisa tampil di depan umum. Terus saya berpikir, kenapa orang bisa saya tidak bisa,” optimisnya.

Pengetahuan dan kepiawaian Putri bungsu dari pasangan Almarhum Cante’ Cullu dan Almarhumah Hj Saleha ini menjadikannya mampu tampil memukau di acara adat, seperti mappacci, dan akad nikah. Kata Elly, mempelajari dan memahami adat serta kebudayaan masyarakat tersebut merupakan keharusan agar bisa tampil maksimal. (samiruddin)