SIDRAP, Penarakyat.com — Suasana lebaran di Desa Buae mendadak riuh, Senin (26/6/2017). Gegara memanasi nasi Buras, sepasang suami istri (Pasutri) Abd Rahman (26) dan Narty (24) nyaris tewas terpanggang api sekitar 23.15 Wita.
Kebakaran yang menghanguskan satu rumah milik I Sakka (65) warga Desa Buae kecamatan Watang Pulu, Sidrap dan kios milik menantunya Abd Rahman alias Rammang.
Ceritanya, api bermula saat Narty yang sedang hamil 4 bulan sedang memanasi buras (makanan khas lebaran) dikios jualannya.
Saat itu, suaminya Rammang sedang menuangkan bensin dari jerigen ke botol. Namun, tiba-tiba jerigen tumpah dan bensin menyebar ketanah.
Bersamaan itu, api langsung menjilat tumpahan bensin dan meluap. Api langsung menyambar pasutri yang baru menikah dua tahun lalu ini.
Akibatnya, Narty mengalami luka sekujur tubuhnya, luka bakar mencapai 50 persen. Terparah dikedua bagian kaki hingga paha, serta kedua tangannya.
Sementara suaminya, hanya mengalami luka bakar ringan dikedua bagian kakinya. Dua mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik pemkab Sidrap diterjungkan ke lokasi kebakaran yang berada disamping SD 9 Buae.
Bersama tetangga dan warga setempat, api bari dikuasai sekitar setengah jam kemudian dan hanya menghanguskan sebuah rumah panggung dan kios milik korban.
Api tidak melebar kerumah sebelahnya karena suasana hujan baru saja reda. Kios dan rumah korban ludes terbakar, sementara pemilik rumah I Sakka selamat karena dibangunkan dan lari keluar rumahnya.
Ditemui dirumah sakit, Abd Rahman terlihat masih shock saat mendampingi istrinya yang terus menjerit kesakitan.
“Saya menuangkan bensin kebotol. Tapi jerigen jatuh nenumpahkan bensin. Saya tidak tahu istriku lagi memasak, tapi api sudah langsung membesar disertai teriakan istri saya,”cerita Rahman ditemui diruang UGD RS Nene Mallomo, sesaat lalu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah desa maupun aparat Kapolsek Watang Pulu. Namun api dipastikan bermula dari tumpahan bensin dikios korban. Namun, kerugian materil korban mencapai ratusan juta. (Ady Sanjaya)