SUMATERA SELATAN, Penarakyat.com — Upaya memutus mata rantai jaringan peredaran narkoba di Palembang dan khusus di Sumatera Selatan (Sumsel) sepanjang 2018 ini, petugas Ditres Narkoba Polda Sumsel dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel, mencatat sudah ada tujuh bandar narkoba yang ditembak mati saat melawan ketika ingin ditangkap.
Kontributor Join News Network (JNN) di Palembang , sesuai catatan menyebut ke tujuh bandar narkoba yang ditembak mati tersebut diantaranya , Michael (30), Erwin (26) dan Jonly (27) dengan barang bukti 5,1 kilogram narkoba jenis sabu-sabu.
“Ketiganya ditembak saat melarikan diri di Banyuasin (Sumsel) ketika melarikan diri saat penggerebekan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Sumsel Minggu, (19/4/2018) lalu, ” lapor kontributor JNN, Senin (17/9/2018) pagi tadi.
Setelah tiga bandar dieksekusi, kembali petugas BNN Sumsel juga menembak mati dua pelaku bandar narkoba inisial ” H ” warga Balelang dan ” Y ” warga Cakung, Jakarta Timur saat hendak menyelundupkan tiga kilo sabu dan 5.000 butir pil ekstasi dari Malaysia. Keduanya juga dieksekusi ditembak mati pada Rabu (9/5/2018).
Di bulan Agustus tepatnya (31/8/2018) Baharuddin warga
jalan desa Lalang Sembawa, Kabupaten Banyuasin, juga ditembak mati setelah kedapatan membawa barang bukti 1 kilogram sabu pada Jumat itu, dan terakhir penembakan Hartarto (30) warga Desa Air itam, Kecamatan Penukal, kabupaten PALI, Sumsel pada Kamis (6/9/2018).
Selain membenarkan eksekusi mematahkan jaringan narkoba ini,
Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman mengatakan, peredaran narkoba di Bumi Sriwijaya mulai menjadikan pasar para bandar untuk mengedarkan barang haram yakni narkoba.
Kombes Pol.Kombes Pol Farman,
juga menyebut Wilayah Sumsel sebelumnya hanya sebagai wilayah perlintasan untuk menyelundupkan sabu di pulau Sumatera.
Namun saat ini berubah situasi telah menjadi lokasi tempat pengedaran hingga sangat meresahkan masyarakat di Palembang dan umumnya di Sumsel.
Tentu untuk mematahkan / memutuskan mata rantai jaringan narkoba di daerah ini, tak ada pilihan lain eksekusi dengan menembak mati kepada para bandar. ” Ini sebagai langkah efektif membuat panik para pelaku untuk tidak kembali menyelundupkan narkoba,” tegas Kombes Pol.Farman, seraya mengatakan, bila peredaran ini tidak di patahkan, tak hanya merusak generasi muda, tapi narkoba bisa merusak bangsa, jika pecandu dan pengedar marak beraksi.
Selain peranan petugas mematahkan jaringan peredaran narkoba, Farman juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat untuk memberikan informasi jika maraknya peredaran diwilayah mereka sangat penting.
“Dengan peranan masyarakat,
hingga petugas bisa langsung melakukan penindakan dan menangkap para pelaku. Karena peran masyarakat sangat penting, jangan takut memberikan informasi. Pelaku juga tak segan akan kami tembak mati jika melakukan perlawanan,” janji Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman. (NAS)