* Dinkes Baru Capai 17 Persen
PAREPARE, Penarakyat.com — Kontra versi vaksin Rubella yang terjadi di Indonesia, ada yang menjadi korban setelah vaksin ada juga tidak yang membuat masyarakat kuatir atas adanya vaksin ini.
Khusus di daerah tetangga kabupaten Sidrap, DPRD Sidrap merekomendasikan pemerintah melalui dinas kesehatan Sidrap menolak untuk pelaksanaan vaksin Rubella tersebut.
Ini karena kekuatiran para wakil rakyat di Sidrap masih ragu karena menjadi viral setelah disuntik vaksin Rubella langsung jadi sakit dan menimbulkan korban jiwa.
Di kota Parepare justru belum ada larangan dari anggota DPRD Parepare terkait vaksin Rubella ini.
Wakil ketua DPRD Parepare, Andi Firdaus Djollong belum bisa komentar soal vaksin ini Karena belum dipelajari sejauh mana masalahnya. “saya belum bersikap nanti dikaji dulu, “jelasnya saat dihubungi via selulernya Jumat (10/8/18).
Terpisah, kadis Kesehtan kota Parepare, Taufan dr. Muh. Yamin memgatakan vaksin Rubella sama halnya vaksin lainnya, hanya vaksin ini dilengkapi antoli body agar kekebalan tubuh pada anak usia 15 tahun kebawah bisa kuat.
Adanya pro kontra terkait vaksin ini, kata Yamin itu tidak mempemgaruhi kegiatan pihak kesehatan melakukan vaksin. Tetapi itu divaksin yang mau saja tapi bagi masyarakat tidak mau divaksin itu tidak dilakukan.
Sekitar 38 ribu lebih warga Parepare harus divaksin dengan usia 5 tahun sampai dengan 15 tahun. Baru 17 persen yang sudah divaksin. “kita vaksin yang mau saja yang keberatan kai tidak vaksin, “jelasnya.
Adanya pro kontra terkait vaksin ini karena belum ada fatwa dari MUI sehingga warga memjadi pro kontra.
Lanjut, Yamin, sebenarnya, vaksin ini tidak masalah dilakukan tapi hanya belum ada fatwa MUI sehingga tidak semua masyarakat menerimanya. (samir)