SOPPENG, Penarakyat.com – Belakangan ini Taman Wisata Alam (TWA) Lejja menjadi perbincangan di Media Sosial, usai mendapatkan kritik dari pengunjung tentang fasilitas dan pelayanan di lokasi wisata.
Kritikan atas fasilitas dan pelayanan itu tertuang dalam video berdurasi 1 menit 49 detik oleh satu pengunjung di pelbagai media sosial.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Lamataesso Mattappa, Muhammad Jufri mengucapkan terimakasih atas kritikan yang diberikan kepada manajemennya.
Melalui media, selaku Pimpinan ia menerima, merespon dan membuka ruang untuk dialog terhadap berbagai kritik dan masukan guna peningkatan TWA Lejja yang lebih baik kedepannya.
“Kami ucapkan terima kasih atas masukannya. Semua itu akan kami kaji dan tindaklanjuti demi perbaikan pengelolaan,” kata Jufri, Minggu (20/4/2025) malam.
Kedati begitu, ia meminta kepada masyarakat untuk memberikan Kritik dan Masukan kepada manajemen denga menjaga etika komunikasi publik.
“TWA Lejja adalah milik bersama. Kalau kita merusaknya dengan narasi negatif tanpa solusi, kita sendiri yang rugi. Maka dari kritik harus dibingkai dengan semangat membangun,” ujarnya.
Atas kejadian itu, pihaknya membuka secara luas jalur komunikasi langsung yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat yang ingin menyampaikan saran.
“Kami buka layanan untuk komunikasi yang tertib. Silakan kirim melalui Whatsapp ke +62 811-402-143. Kami siap menampung,” katanya.
Terakhir, ia menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekurangan di lapangan. Menurutnya, sinergi antara pengelola dan publik adalah kunci keberlanjutan kawasan konservasi ini.
Sekedar diketahui TWA Lejja bagian dari kawasan hutan lindung Sulawesi Selatan, memegang peran penting dalam konservasi dan ekonomi lokal.
Sepanjang tahun 2024 TWA Lejja sebagai salah satu destinasi andalan Kabupaten Soppeng dikunjungi Kurang Lebih 125 ribuan. Hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di angka kurang lebih 115 ribuan.
Antusias masyarakat untuk menikmati air panas pegunungan alami tentunya tidak terlepas dari kritik dan masukan, sehingga dilakukan peningkatan fasilitas dan pelayanan di area wisata.
Tinggalkan Balasan