Pemkab Soppeng Ikuti Arahan Presiden RI Joko Widodo

Pemkab Soppeng Ikuti Arahan Presiden RI Joko Widodo

SOPPENG, Penarakyat.com – Wakil Bupati Soppeng Ir Lutfi Halide, didampingi Ketua DPRD Soppeng dan para Anggota Forkopimda Kabupaten Soppeng mengikuti acara Pengarahan Presiden Republik Indonesia (RI) Kepada Forkopimda se- Provinsi Sulawesi Selatan secara virtual, di ruang Soppeng Command Center (SCC) La Mataesso, Kamis (9/9/2021).
Arahan Presiden RI tersebut berlangsung di Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar, dalam rangka kunjungan kerjanya di Kabupaten Wajo.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan, perkembangan kasus harian Indonesia dimana pada tanggal 14 Mei 2021 jumlah kasus sebanyak 2.633/ hari, namun pada 15 Juli 2021 jumlah kasus meningkat menjadi 56.757 /hari akibat dari mudik libur idul fitri dan adanya varian baru.
Namun setelah mengambil kebijakan pemberlakuan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro kasus di Indonesia pada tanggal 8 September 2021 mengalami penurunan menjadi 6.731 /hari.
“Keputusan yang diambil ini menjadi keyakinan kita dengan mengurangi mobilitas, sehingga penyebaran covid-19 berkurang. Jika dibandingkan dengan negara lain Indonesia adalah negara dengan populasi yang banyak, tapi Alhamdulillah kita tidak masuk dalam 10 peringkat kasus di dunia dan hal ini harus kita syukuri,” kata Jokowi.
Dijelaskan Jokowi, Indonesia salah satu negara dengan populasi yang banyak, namun tren kasus positif kurang dibandingkan dengan negara lain. “Jika dibandingkan dengan negara lain Indonesia adalah negara dengan populasi yang banyak, tapi Alhamdulillah kita tidak masuk dalam 10 peringkat kasus di dunia dan hal ini harus kita syukuri,” terangnya.
Terkait penanganan Covid-19, Presiden meminta Gubernur, Bupati/ Walikota harus mengerti dan mengecek terus menerus daftar rumah sakit yang oksigennya akan habis, serta memeriksa ketersediaan obat-obatan dan positivity rate mingguan.
“Sementara tugas TNI dan Polri untuk membujuk masyarakat yang terpapar agar mau dibawa ke lokasi isolasi terpadu (isoter) untuk diobati maksimal dua minggu. Jangan biarkan isolasi mandiri di rumah karena itu akan sulit untuk diawasi, diberikan pengobatan dan lain-lain, ini semua butuh strategi dan kepemimpinan lapangan,” jelasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dalam laporannya menyampaikan kondisi covid di Sulawesi Selatan. “Alhamdulillah sudah berkurang dan penanganan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, ini tidak lepas dari program Presiden yaitu PPKM yang memberikan dampak maksimal bagi kami. Tak hanya itu kami juga melakukan tes PCR di bandara, hal ini cukup menekan angka positif,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *