TAKALAR, penarakyat.com — Pencarin korban kapal Cahaya Irna yang karam, terkendala cuaca buruk. Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI,Polri dan Nelayan, mengakui terhabat dalam melakukan pencarian akibat cuaca.
Pencarian fisik di laut, Basarnas mengaku hanya bisa melakukan hingga pukul 17.00 wita. Basarnas mengaku tidak bisa memaksakan kehendak lantaran cuaca buruk kembali meland perairan Halamankai. Kendati demikian pemantauan tetap dilakukan.
Kepala Basarnas Makassar, Amiruddin, mengatakan, ada dua hambatan yang dihadapi tim saat ini, yakni, ombak besar dan angin kencang yang terus melanda.
“Hambatan tim sar yang dialami adalah ombak, yang kedua fisibelity, namun pagi ini angin kencang dan ombak sangat kencang namun masih bisa di kendalikan, namun ketika jelang sore sudah tidak memungkinkan,” katanya.
Hingga saat ini, berdasarkan laporan keluarga korban di Posko Basarnas, ada 30 penumpang, 28 diantaranya sudah ditemukan, dengan rincian korban selamat 21 orang, tujuh meninggal dan dua orang lainnya masih dalam pencarian.
Sebelumnya, Jumat sore, sebuah kapal penumpang yang memuat sekitar 30 orang tenggelam di kawasan perairan Mappakasunggsu, sekitar satu mil dari muara sungai Takalar lama, Kecamatan Mappakasunggsu Takalar.
Kapal dengan nama Cahaya Irna, berangkat dari dermaga Takalar Lama menuju ke Kepulauan Tana Keke, tanpa data penumpang yang pasti. Sehingga, tidak diketahui jumlah pasti penumpang. (atho)