SOPPENG, penarakyat.com — Hingga rabu 23 Februari 2016, penderita demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Latemmamala Soppeng, terus bertambah. Data yang diperoleh dari RSUD tersebut, hingga pukul 13.00 wita, penderita sudah mencapai 132 orang, poer bulan Februari.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Latemmamala, Kabupaten Soppeng, Nurhadi, mengatakan, pasien DBD di RSUD ini didominasi anak-anak di bawah umur dengan presentase 70 persen, dan orang dewasa 30 persen.
“Kasus DBD terus mengalami kenaikan, khusus bulan feberuari per tanggal 23, jumlah penderita yang menjalani perawatan di sini mencapai 132 orang,” Direktur RSUD Latemmamala, Nurhadi.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, mengaku telah melakukan Fogging di 15 fokus di enam kecamatan di daerah ini. Fongging dilakukan selain sosialisasi dan abatesasi (pemberian bubuk abate ) secara gratis ke masyarakat. “Fongging sementara berjalan, sudah ada enam kecamatan yang kami fongging, yag belum itu sisa Kecamatan Marioriawa dan Kecamatan Ganra,” kata Kasi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Soppeng, Yanwar Saiful.
Data sebelumnya, Wabah demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupatej Soppeng kian tak terkendali, peningkatan kasus DBD di bumi latemmamala mencapai 700 persen lebih, dari tahun sebelumnya. Terkait hal tersebut, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, langsung menetapkan kasus DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kemarin.
Melalui siaran pers yang dibacakan langsung oleh Bupati, di Kantor Bupati Soppeng, jalan Salotungo, kemarin, menyebutkan, penyebaran kasus DBD pada tahun 2016 terjadi di semua kecamatan yang ada di Soppeng. Dia merincikan, Kecamatan yang paling banyak kasus adalah Kecamatan Lalabata, dengan jumlah penderita 105 orang, kemudian Kecamatan Lilirilau, 39 orang, Kecamatan Marioriwawo 38 kasus, Kecamatan Liliriaja 37 kasus, Donri-donri 25 kasus, Ganra 18 kasus, Marioriwawa 16 kasus dan Kecamatan Citta 7 kasus. (has)