SIDRAP, penarakyat.com — Pagi buta, warga Jalan Kampung Pabbaresseng Desa Mattirotasi kecamatan Watang Pulu Sidrap, Kamis (27/10/2016) pukul 06.30 wita, digegerkan oleh penemuan mayat sesosok mayat, dalam kondisi bersujud seperti laiknya sedang melakukan sembahyang (Sholat), di rumah kebun milik korban.
Penemuan mayat itupun langsung mengundang perhatian pihak aparat yang turun ke lokasi, setelah menerima laporan warga setempat. Ihkwal penemuan jenazah yang belakangan diketahui bernama Muh Nasir (56), warga Desa Mattirotasi ini, bermula dari seorang warga, Labonding, yang tak lain adalah sepupu satu kali dengan korban, datang mengecek korban dirumah kebun tempat korban selama ini bermalam.
Ceritanya, korban menunggui bibit/benih tanaman yang disemaikan untuk ditanam dikebun korban. Menurut saksi mata ini, menjelaskan, rencananya korban akan menanam bibit itu keesokan harinya sebelum ditemukan tak bernyawa.
Begitu kagetnya, La Bonding saat mendapati korban dengan posisi duduk bersilang sambil tertelungkup, menghadap ke utara, dengan kedua tangan disamping kepala seperti sedang bersujud.
Saat itu, saksi mengaku mengira korban sedang melakukan ritual shalat, namun saat memanggil-manggil nama korban, namun korban tidak merespon bahkan sama sekali tidak bergerak sehingga saksi mendekati dan memegang badan korban.
“Saya kaget ketika saya mengecek urat alur nadi dan pernafasan korban. Ternyata Nasir sudah tidak bernyawa lagi (meninggal dunia), karena tubuhnya juga sudah kaku dan dingin,” paparnya dihadapan penyidik Polres Sidrap yang datang kelokasi.
Tak ingin ambil resiko, saksi spontan langsung menghubungi pihak keluarganya yang lain, dan aparat Polsek Watang Pulu. Tim Identifikasi Polres Sidrap, yang tiba dilokasi sejam kemudian, langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Lawawoi, setelah olah Tempat kejadian perkara.
“Kami langsung lakukan VER dan Identifikasi,” ungkap salah satu tim Inafis Polres Sidrap, Bripka Hollong.
Setelah dilakukan pemeriksaan detail di Puskesmas setempat, hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Lawawoi, Dr. Rahmiani Syamsuddin, berkesimpulan sementara bahwa korban meninggal secara wajar, dan tidak ditemukan tanda-tanda akibat kekerasan di tubuh korban.
Begitupun, dari pihak keluarga korban yang diwakili kemenakan korban, Anti, menerima kejadian tersebut sebagai takdir yang telah digariskan Allah SWT kepada hamba-Nya, dan tidak mempermasalahkan kematian korban.
Selanjutnya, korban dibawa kerumah duka di Kelurahan Lainungan Kecamatan Watang Pulu Sidrap untuk disemayamkan siang tadi.
Terpisah, Kasat Reskim Polres Sidrap, AKP Chandra Yudha Pranata, menjelaskan pihaknya tidak melakukan proses penyelidikan terhadap kasus penemuan mayat tersebut.
“Kita sudah buatkan pernyataan tertulis kepada pihak keluarga korban, agar kemudian hari tidak ada yang keberatan karena pihak korban juga menolak dilakukan otopsi,” katanya.
Namun, pihak Polsek dibackup Reskrim tetap melakukan pengumpulan bahan keterangan, dan penyelidikan untuk mengetahui hal sebenarnya. “Sampai saat ini situasi rumah duka dan sekitarnya dalam keadaan aman dan kondusif. Terkait kejadian itu, tetap dilakukan pulbaket dan penyelidikan lebih lanjut oleh personil Polsek Watang Pulu di back up personil Polres Sidrap,” tandasnya. (ady sanjaya)