Pengaspalan Poros Lampoko-Congkoi Disorot..Ini Alasannya..

Pengaspalan Poros Lampoko-Congkoi Disorot..Ini Alasannya..

BONE, Penarakyat.com — Pekerjaan jalan proyek pengaspalan ( Hotmix) poros Lampoko – congkoi, dituding asal jadi, selain terlihat tipis diduga kuat resapan aspalnya tak kuat dan tak akan bertahan lama.

Dari pantauan dilapangan, pekerjaan jalan tahun 2107 dgn anggaran Rp5.8 miliar tersebut menuai sorotan dari berbagai pihak baik dari pengguna jalan maupun dari lembaga sosial Masyarakat ( LSM).

Pekerjaan jalan hotmix yang diperkirakan mencapai dua kilometer meter itu juga dinilai sembrono dimana bekas aspal lama masih berserakan di pinggir jalan.

Ketua LSM Latenritatta, Mukhawas bahkan menuding jika kontraktor yang mengerjakan pengaspalan tersebut dikerjakan tergesa-gesa, terlihat jelas tingkat ketebalan aspal tak sesuai aturan dan terlihat sangat tipis.

“Jelas sekali terlihat kekurangan  dari pekerjaan jalan itu, selain tipis, mutu aspalnya juga sangat diragukan dan  jika diremas atau genggam aspalnya lengket ditangan,” ungkap Mukhawas.

Ironisnya lagi  lanjut Mukhawas , pekerjaan jalan hotmix  untuk jalan lingkungan terlihat jauh lebih bagus dan kuat dibanding dengan pekerjaan jalan hotmix pedesaan, contohnya saja hotmix di jalan lingkungan jalan A.Pangeran Pt.Rani – A.Solulipu jika dibandingkan dengan pekerjaan jalan hotmix di desa Lampoko -congko.

“Seharusnya hotmix jalan pedesaan harusnya lebih bagus dibanding dengan jalan lingkungan dan ini menandakan jika pelaksana kerja /kontraktor hotmix Lampoko-congko memang tak becus dibandingkan pekerjaan Hotmix dijalan lingkungan dijalan A.Pangeran- A.Solulipu,” jelasnya.

Pihak kontraktor dalam Hal Ini PT. Citra Pribumi Teknik Perkasa, yang dihubungi Penarakyat.com mengakui jika pekerjaan jalan di poros Lampoko-congko tersebut sudah sesuai dengan aturan main.

Pihak kontraktor juga mengakui jika pekerjaan tersebut masih berjalan dan masih menunggu Tim PHO dari Dinas PU Bone yang belum turun ke lokasi.

Sementara itu, limbah aspal lama juga ikut dikeluhkan oleh beberapa warga setempat dan pengguna jalan dikarenakan masih banyaknya Bongkahan-bongkahan aspal lama yang berserakan di jalan yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Salah seorang warga Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo, Ardi, menyayangkan pekerjaan aspal dikampungnya yang terkesan asal jadi dan juga menyoroti tipisnya aspal yang dianggapnya tak akan bertahan lama.

“Kami senang sekali jalan dikampung kami di aspal tapi kami menyayangkan jika hotmix itu tak akan bertahan lama melihat tipisnya aspal dan tak rapinya pekerjaan kontraktornya,” jelasnya.

Beberapa masyarakat berharap, pihak terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum bisa mengevaluasi kembali pekerjaan kontraktor jalan tersebut yang dianggapnya terkesan asal jadi dan berharap agar pihak kontraktor bisa memperbaiki kembali dengan menambah ketebalan aspalnya supaya bisa bertahan lama. (Subaer).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *