PAREPARE, penarakyat.com — Drs H. Saidin SP. Pensiunan kapala sub bagian keuangan dan kepegawaian dari fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, ditemukan tewas di kamar 129 hotel Platinum Parepare, Rabu ( 22/11/2016).
Belum diketahui penyebab korban tewas. Korban diduga meninggal Selasa (21/11) malam, dengan cara tengkurap, hanya memakai sehelai handuk di badanya.
Menurut, resepsion hotel Planium, Santi, hari Selasa (2111) sekitar pukul 14.55, sore, Saidin melakukan cek in untuk menginap di hotel platinun, dan di siapkan kamar 129, korban naik ojek sampai ke hotel.
Ke esokan harinya, Santi, menelpon penghuni kamar 129 sekitar pukul 10.30 wita untuk memastikan apakah tamunya (Saidin) itu masih melanjutkan sewa kamarnya, sehingga menelpon di kamar yang ditempati korban, namun tidak ada jawaban.
Sekitar pukul, 12.00 wita, Santi menghubungi lagi via teelpon hotel untuk kepastianya, namun lagi-lagi tidak ada jawaban, karena penasaran maka Santi meminta kepada teman kerjanya bernama Tika untuk mengecek lansung.
Saat Tika buka kamar ternyata masih ada orang tidur di dalam sehingga, Tika menutup kembali kamar itu, lalu pukul 13.00 wita, Santi kembali menelpon.
Santi menyuruh Security bernama Rasyad untuk meminta kepada penghuni 129 kepastian apakah masih melanjutkan sewa kamar atau tidak. Saat disambangi, Rasyad melihat korban sudah tidak bernyawa lagi. Peristiwa inipun membuat geger hotel tersebut.
Rasyad menghubungi langsung Babinsa Kelurahan Bukit Indah, Serda Muspar, lalu Muspar menghubungi Bhabinkamtibmas, Aiptu Nurayni, dan langsung Nurayni menghubungi Komandanya, Kapolsek Soreang, AKP Syarifuddin.
Lalu Syarifuddin menghubungi pihak identifikasi (inafis) Polres Parepare untuk mengidentifikasi korban di kamar 129, ternyata korban tinggalkompleks Unhas Blok H No 7 Makassar, kelurahan Bangkala kecamatan Manggala, kota Makassar.
Di dompet korban, polisi menemukan obat sakit jantung merek Farssorbid, uang sekitar Rp500.000, ATM BRI, KTP, SIM, kartu nama dari universitas hasanuddin Fakultas Kedokteran Makassar.
Penyidik tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, diduga meninggal kemarin malam, karena belum ada bau meyegat, korban meninggal dalam keadaan tengkurap dengan sehelai handuk.
“kami belum tahu apa motif korban meninggal, yang jelas polisi masih melakukan penyelidikan terkait meninggalnya Saidin,” kata Kapolsek Soreang, AKP Syarifuddin kepada wartawan di lokasi.
Korban akan dibawa ke RSU Andi Makkasau dengan mobil jenasah call centre 112 untuk di visum, dan akan menghubungi keluarganya, sesuai petunjuk identitas korban. “Kami masih dalam lidik, dan pihak penyidik akan menghubungi keluarganya sesuai petunjuk identitas berupa KTP, SIM dan kartu nama korban, yang jelas kematian ini diduga jantung, karena ada obat jantung ditemukan,” katanya. (Sp)