MAKASSAR, Penarakyat.com — Komitmen dalam mencetak Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang profesional, berintegritas, dan siap bertugas di lingkungan pemasyarakatan terus diwujudkan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Selatan.
Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah pelaksanaan Orientasi Lanjutan CPNS Tahun 2024, yang saat ini memasuki hari kedua pelaksanaannya.
Bertempat di Aula Kanwil Ditjenpas Sulsel, kegiatan orientasi hari ini menghadirkan Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Malino, Dedy Sutriady Rijal, sebagai narasumber dalam sesi pembekalan teknis mengenai penggunaan alat pengamanan dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan.
Kegiatan diawali dengan apel pagi yang dilanjutkan dengan latihan fisik dan bela diri, sebagai bentuk pembinaan mental dan jasmani para CPNS.
Latihan ini dipandu oleh instruktur terlatih serta disaksikan langsung oleh Kepala Kanwil Ditjenpas Sulsel, yang turut memberikan motivasi dan penguatan semangat pengabdian kepada peserta.
Dalam sesi pemaparan materi, Dedy Sutriady Rijal menekankan pentingnya penguasaan terhadap alat-alat pengamanan modern seperti hand-held metal detector, walk-through detector, body scanner, serta sistem CCTV dan alat bantu lainnya.
Penguasaan terhadap alat ini, menurutnya, bukan hanya mendukung keamanan dan ketertiban di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan), tetapi juga menjadi indikator profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.
“Penguasaan terhadap alat pengamanan bukan sekadar kemampuan teknis, tetapi bagian dari tanggung jawab moral kita sebagai petugas pemasyarakatan. Alat ini adalah perpanjangan tangan dari pengawasan yang efektif dan preventif terhadap potensi gangguan keamanan. Saya berharap seluruh CPNS dapat menginternalisasi pengetahuan ini dan mengaplikasikannya dengan disiplin dan penuh integritas di satuan kerja masing-masing,” ujar Dedy dalam sesi pemaparannya.
Para peserta orientasi tampak antusias menyimak materi yang disampaikan.
Interaksi terjadi secara aktif melalui sesi tanya jawab dan simulasi penggunaan alat.
Hal ini menunjukkan semangat dan kesiapan mental peserta dalam menyongsong tugas sebagai abdi negara di bidang pemasyarakatan.
Kegiatan orientasi ini menjadi bagian integral dari proses pembinaan awal CPNS, yang bertujuan membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai dasar ASN, serta membekali peserta dengan kompetensi teknis sesuai tuntutan di lapangan.
Orientasi ini juga sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia, 13 Program Akselerasi Pemasyarakatan, serta 21 Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, khususnya dalam penguatan SDM unggul di lingkungan UPT Pemasyarakatan.
Diharapkan melalui kegiatan ini, para CPNS tidak hanya siap secara fisik dan mental, namun juga memiliki kecakapan teknis dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan yang humanis, profesional, dan berorientasi pada keamanan serta pelayanan publik.(Ibas)
Tinggalkan Balasan