ENREKANG, Penarakyat.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mendorong Kabupaten Enrekang menjadi sentra sapi di Sulsel. Bahtiar berharap peternak di Enrekang dapat meningkatkan produksinya melalui inseminasi buatan (IB).
“Supaya ini berkembang, kita mau Enrekang ini jadi sentral sapi perah. Tapi itu harus dengan jumlah 1.000 atau 10.000 ekor, baru bisa kita menjelaskan kepada publik,” ujar Bahtiar usai menyaksikan proses IB, di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Senin (19/2/2024).
Bahtiar mengatakan hal ini menjadi penting karena Enrekang dikenal dengan daerah pembuat dangke, penganan ringan yang terbuat dari olahan susu sapi perah. Selain itu, susu sapi perah ini juga banyak diminati oleh masyarakat.
“Sapi perah menghasilkan susu sebagai bahan baku pembuatan dangke, makanan khas Kabupaten Enrekang. Dan sekarang ini, café, rumah makan di Makassar, juga sudah mencari susu fermentasi yang bisa diolah menjadi bahan makanan macam-macam,” bebernya.
Bahtiar berharap para peternak sapi, kerbau, dan kuda untuk melipatgandakan jumlah ternak mereka dengan program IB tersebut. Dia menyebut pemerintah juga telah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai modal untuk berusaha ternak.
“Ini sudah ada peternaknya, nah tugas kita bagaimana membantu akses permodalan. Alhamdulillah, kami sudah berupaya mencarikan solusi alternatif, cari modal melalui KUR.
Tahun ini ada Rp 30 triliun untuk seluruh masyarakat Sulsel,”
Selain Enrekang, program IB gratis oleh Pemprov Sulsel ini juga dilakukan di Kabupaten Sidrap dan Barru. Kedua kabupaten ini menambah bukti keseriusan Pemprov Sulsel untuk meningkatkan produksi ternak.
“Program ini dapat membantu para peternak dalam meningkatkan ekonomi dan mempercepat perkembangbiakan ternak sapi. Inseminasi buatan ini berkat support dari Pemerintah Provinsi Sulsel, yang memiliki perhatian lebih terhadap peternak, khususnya di Kabupaten Sidrap,” ujarnya.
IB juga dilakukan terhadap hewan ternak di Desa Lampoko, Kecamatan Bulusu, Kabupaten Barru. Inseminasi buatan dilakukan terhadap sapi Bali sebanyak 33 ekor untuk tahap pertama dan 30 ekor di tahap kedua.
Petugas Inseminator Kabupaten Barru, Hariyanto mengatakan, proses inseminasi buatan ini dapat mempercepat masa kelahiran anak sapi. Serta mendapatkan keturunan yang unggul dari sisi faktor genetiknya.
“Untuk yang kita IB sekarang ini dalam keadaan birahi, yang ada di dalam kotak ini ada 13, kemudian di sebelahnya ada sekitar 20 ekor. Sebentar kita IB kembali lagi,” tandasnya. (Biway)