Pokir DPRD Wajo Diserahkan Ke Pemkab

pokir

Wajo, penarakyat.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo menyerahkan pokok-pokok pikiran (Pokir) kepada Pemerintah Kabupaten Wajo.

Pokir tersebut diserahkan oleh Ketua DPRD Wajo HM. Yunus Panaungi dan diterima oleh Bupati Wajo H. Amran Mahmud pada acar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD tahun 2020 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo Senin, 25 Maret 2019.

Hadir juga pada Musrenbang tersebut, Wakil Ketua I dan II DPRD Wajo H. Risman Lukman dan Rahman Rahim, Gubernur Sulsel yang diwakili Kadis Kominfo dan Persandian Andi Hasdullah, Anggota DPRD Wajo, Anggota DPRD Provinsi Sulsel, para kepala OPD, Camat, Kades dan Lurah se Kabupaten Wajo.

Ketua DPRD Wajo HM Yunus Panaungi, pokok-pokok pikiran DPRD tahun ini adalah mengusulkan berbagai program prioritas diantaranya infrastruktur jalan, sarana kesehatan, sarana pertanian, sarana air bersih, sarana pendidikan dan sarana pemerintahan di desa utamanya yang baru melakukan pemekaran.

Yunus Panaungi menegatakan, ada 11 desa hasil pemekaran yang belum memiliki kantor desa, sehingga ini perlu perhatian demi untuk memberikan pelayanan maksimal di desa. “Dari 11 desa hasil pemekaran tersebu, 10 dari Kecamatan Pitumpanua dan 1 dari Kecamatan Pammana,” ujarnya.

sementara Bupati Wajo H. Amran Mahmud saat membuka Musrenbang RKPD tahun 2020 menjelaskan, H Amran Mahmud mengharapkan tahapan proses perencanaan yang telah terlaksana akan mampu mengakomodir aspirasi dari para pemangku kepentingan. Kata dia, kemudian dituangkan dalam dokumen-dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Wajo.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, kata Amran Mahmud Sulapa Eppa menjadi agenda prioritas pembangunan Kabupaten Wajo selama lima tahun kedepan. Pertama, pemerintahan yang berfokus pada reformasi birokrasi yang hendak mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Kedua, terpusat pada akselerasi peningkatan kualitas hidup manusia dan karakter religius. Kemudian Ketiga, yakni maju dengan berfokus pada kelancaran arus pergerakan barang, orang dan jasa antar wilayah. Sementara, Keempat, adalah sejahtera dengan berfokus pada pergerakan produktivitas sektor unggulan daerah.(ADV)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *