SINJAI, Penarakyat.com — Mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai yang Drop Out (DO) oleh Kampusnya mendapat kecaman dari berbagai pihak aktivis.
Hal ini juga membuat, Hasdedi Ketua Departemen Pendidikan dan Propaganda Pusat Perjuangan Mahasiswa Untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN) Kol-Kot Bone merasa tergugah hingga angkat bicara.
Dia menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh Rektor Kampus IAIM Sinjai yang men DO Mahasiswanya, merupakan sebuah tindakan pemembungkaman demokrasi dalam dunia Kampus.
“Kami melihat ruang demokrasi di Kampus IAIM Sinjai telah dibungkam, masa hanya mahasiswa lakukan aksi demonstrasi langsung di DO, padahal itu sudah jelas di jamin UU tentang hak berekspresi dan berpendapat dimuka umum,”tuturnya.
Dia menyebut, keputusan yang diambil oleh pihak kampus IAIM Sinjai adalah keputusan yang tidak disertai akal sehat.
“Maka dari itu kami mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh pihak kampus dan meminta agar Rektor IAIM Sinjai serta konco konconya dicopot dari jabatannya dan mencabut SK DO serta SK skorsin,”kecamnya.
Seharusnya tindakan otoriter ini tidak boleh diambil oleh Kampus, karena mencerminkan telah mencederai demokrasi kampus dan memutus hak warga negara untuk menikmati dunia pendidikan.
“Padahal jelas tujuan lembaga pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945, buka malah membinasaka kehidupan bangsa,”tegasnya. (ris)