SIDRAP, Penarakyat.com — Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 2 Mei kemarin diperingati seluruh masyarakat Indonesia di berbagai daerah.
Di Sidrap, ingatan warga pada Hardiknas tak lepas dari gelaran Pilkada yang diikuti dua pasang calon.
Dua calon kepala daerah turut mengemas program di bidang pendidikan. Warga mengingat dan menanti program pendidikan gratis yang dikonsep Paslon nomor 2 atau DOAMU (Dollah Mando – Mahmud Yusuf).
Doamu menyiapkan program realistis di bidang pendidikan. Sebut saja perlengkapan sekolah gratis, seperti sepatu, seragam, tas, topi hingga alat tulis, ditingkat TK sampai SMA. DOAMU juga menyiapkan beasiswa untuk siswa berprestasi. Tak sampai disitu beasiswa untuk tenaga pengajar (guru) juga ada.
“Tentu ini baik untuk memicu daya belajar anak-anak. Dengan ini mereka pasti lebih giat belajar untuk berburu ranking, baiknya beasiswa juga ada untuk gurunya. Jadi tidak salah memang jika pendidikan gratis DOAMU paling dinantikan,” ujar Muslimin warga Sereang, Sidrap.
Seperti diketahui, DOAMU telah merancang berbagai konsep pendidikan yang bakal dijalankan nantinya jika memimpin. Tak tanggung-tanggung urutan siswa penerima beasiswa juga bakal ditingkatkan, dari ranking satu sampai sepuluh berhak menerima beasiswa. Adapun besarannya tergantung kesepakatan bersama pemerintahan eksekutif dengan legislatif jika DOAMU terpilih nantinya.
Menurut Paslon DOAMU pendidikan gratis menjadi salah satu program unggulannya. Pendidikan menjadi utama dan penting dalam menguatkan daerah. Mencerdaskan generasi, pelanjut tongkat estafet masa depan.
Menariknya para guru juga disiapkan beasiswa untuk yang berprestasi. ”Jika pelajar kita siapkan beasiswa dan pakaian dari ujung kaki sampai kepala, buat guru kita akan berikan beasiswa pendidikan,” ujar Dollah Mando kepada wartawan.
Untuk beasiswa guru nanti, kata Dollah Mando itu tidak sebatas beasiswa di dalam negeri saja. Namun di luar negeri juga berlaku. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah daerah selama menempuh pendidikan.
“Kalau beasiswa buat pelajar adalah rangsangan agar mereka rajin belajar, sedangkan untuk guru agar pendidikan kita semakin beekualitas,” jelas Dollah Mando.
Untuk diketahui juga, saat ini indeks pendidikan di kabupaten Sidrap mengelami penurunan beberapa tahun terakhir. Data dari data kementerian pendidikan tahun 2017 menyebut alokasi dana APBD pada sektor pendidikan di Sidrap hanya sebesar 11 persen atau sekitar 128,6 Miliar. Itu dinilai lebih rendah dari beberapa kabupaten sekitar Sidrap. Sementara data BPS tahun 2018 IPM di Sidrap mencapai 69.84.
“Keinginan DOAMU untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Sidrap dengan bantuan peralatan/pakaian sekolah setiap tahun, membangun dan meningkatkan sarana pendidikan hingga ke pelosok, beasiswa bagi siswa, mahasiswa dan guru berprestasi, dan lainnya. Semoga pendidikan Sidrap kedepan bisa masuk 3 besar atau berada di puncak,” ucap Mahmud Yusuf. (rls)