SIDRAP, Penarakyat.com — Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan dari Pemda, TNI/Polri, Bulog duduk bersama dengan mitra kerja dan kelompok tani di Aula SKPD Sidrap, Kamis, (21/02/2019).
Mereka membahas Serapan Gabah Petani (Sergap) ke Bulog Subdivre pada Musim Tanam (MT) Oktober-Maret (Okmar).
Acara itu dihadiri Asiten II Pemerintahan dan Kesra Sidrap, Andi Pawellangi, Dandim 1420 Sidrap, Inf Jamot Parluhutan, selaku Ketua Tim Sergap Sidrap.
Kapolres Sidrap diwakili Pers Reskrim Polres Sidrap, Kasubdivre Bulog Sidrap, Siti Mardati Saing, Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Badan Ketahanan Kementrian Pertanian Sulsel, Dr Rachmi Widriani.
Hadir pula, Pasiter Dim 1420 Sidrap,Kapten Arm Amir.S, Ketua Perpadi Sidrap, mitra kerja pengadaan Subdivre Sidrap, Kepala Gudang Subdivre Sidrap, dan sejumlah Gapoktan se Sidrap.
Kasubdivre Bulog Sidrap, Siti Mardati Saing mengatakan, untuk tahun 2018 Subdivre menyerap gabah petani sebesar 66 persen dari target 78 ribu ton. “Namun demikian kita tetap berupaya dalam mencapai target di tahun 2019,” ucapnya.
Dia sangat mengapresiasi beras Sidrap, dimana beras Sidrap memang cukup enak ditambah teknologi yang dipakai sehingga beras Sidrap sangat diminati oleh daerah lain.
Dia menargetkan 2019 sebanyak 52.266 persen penyerapan, dimana Bulog di berikan penugasan untuk membeli beras keperluan pemerintah yaitu beras medium yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Dikatakannya, bahwa untuk harga, sekarang masih sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah. “Jadi harga masih seperti tahun lalu untuk jenis beras medium,” ucapnya.
Siti Mardati Saing menjelaskan,komitmen Gubernur dalam rapat di Makassar yaitu mendukung penyerapan Bulog 10 persen sasuai total produksi yang ada diwilayah masing-masing.
Untuk bermitra dengan Bulog, katanya cukup PO dan tidak perlu memiliki penggilingan dan siapa saja boleh bermitra dengan bulog dengan ketentuan harus memiliki identitas.
“Saya berharap dalam rapat ini, dapat membantu Bulog dalam mencapai target 2019,” ucapnya.
Khusus di Sidrap, memang sudah mulai panen. “Semoga dibulan Maret ini sudah mulai masuk ke Bulog, dimana Bulog akan memuat 4000 ton untuk ke Papua, sehingga kami meminta bantuan kepada bapak Dandim 1420 Sidrap serta stakholder terkait untuk membantu kami,” tandasnya.
Sementara, Asisten II Pemerintahan dan Kesra Sidrap, Andi Pawellangi sangat mengharapkan para petani dan mitra kerja untuk membantu pemerintah membicarakan masalah penyerapan gabah dan beras ditahun 2019 ini.
“Tentunya dari Perpadi dan Gapoktan harus berbicara banyak masalah pertanian, karena mereka hadir langsung merasakan pertanian dilapangan,” katanya.
Menurutnya, Pemda melakukan kegiatan ini untuk melakukan suatu pandangan dalam panen di Sidrap, dalam penetapan harga pemerintah dan bulog sebagai legisektor tentunya akan membahas harga baik yang ditetapkan Pemerintah maupun yang diperuntukan oleh perusahaan.
“Apa yang kita harapkan ini adanya peningkatan minimal 10 persen sampai 15 persen, namun kita lihat tentunya kita tidak bisa capai apabila ada lahan peralihan fungsi, namun Pemda bisa mengimbangi dengan cetak sawah,” katanya.
Terpisah, Dandim 1420 Sidrap, Inf Jamot Parluhutan mengatakan, sesuai rapat koordinasi bersama Gubernur Sulsel menekankan bagaimana agar tahun ini bisa melaksanakan penyerapan secara optimal guna memenuhi cadangan besar nasional.
Namun untuk mencapai hal tersebut, kata dia tentunya perlunya peran dari Pemda, TNi, Polri dan Media dalam rangka untuk mencapai target yg sudah ditentukan oleh pemerintah.
“Peran kami dari TNI dalam hal ini Kodim 1420 Sidrap, dari tahun lalu kita sudah melaksanaka Serapan Gabah Petani (SERGAP),” ucapnya.
Dimana tahun lalu, lanjut dia sampai adanya pemaksaan dikarenakan kita juga dituntut, meskipun ini bukan tugas pokok TNI tapi kita melaksanakan apa yang diperintahkan oleh negara sehingga saat itu sempat ada kegiatan pemaksaan dalam memenuhi target.
“Untuk tahun ini pola yang kita terapkan adanya Sinergi dari Pemda, TNI, Polri dan Media untuk mendukung pencapaian target,” tambahnya. (ady)