SIDRAP, Penarakyat.com — Dalam rangka pelaksanaan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW tingkat kabupaten, Pemerintah Kabupaten Sidrap menggelar rapat persiapan, di Ruang Rapat Sekda, Senin (9/11/2020).
Rapat persiapan maulid yang dijadwalkan Selasa 17 November 2020 di Masjid Agung Pangkajene, dipimpin Sekda Sidrap, Sudirman Bungi. Menghadiri rapat, Sekertaris Kominfo Andi Alauddin K., Kabag Kesra, Bachtiar, Kabag Perekonomian H. Sudarmin, dan Kepala RSUD Arifin Nu’mang dr. Budi Santoso.
Hadir pula Ketua Baznas H. Mustari, Imam Besar Masjid Agung H. Irwan Muh Ali, Kasubag TU Kementrian Agama Sidrap Dr. H. Umar Yahya serta para camat, Pengurus Masjid Agung serta perwakilan OPD terkait.
Sekda Sidrap mengatakan, persiapan perlu dilakukan mengingat peringatan maulid akbar tingkat Kabupaten Sidrap sehingga memungkinkan yang ikut hadir banyak.
“Olehnya itu masukan-masukan dari panitia maupun unsur instansi terkait kita perlukan demi mensukseskan acara ini,” kata Sudirman.
Pelaksanaan Maulid Akbar tahun ini, rencananya akan dikemas sedemikian rupa agar tercipta ketenangan, keamanan dan kekhusuan serta kebersihan. Pohon pisang sebagai simbol yang biasanya dijejer banyak, nantinya hanya beberapa saja yang akan disiapkan oleh pengelola.
Selanjutnya, setiap SKPD maupun camat beserta staf diharapakan berpartisipasi membawa paket maulid secukupnya serta mengikutsertakan warganya minimal 25 orang setiap kecamatan.
Sudirman lebih lanjut menyampaikan, peringatan maulid tahun ini lebih memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19. Semua yang berpartisipasi, imbuhnya, harus menggunakan masker, disiapkan tempat mencuci tangan, bilik sterilisasi, serta pembatasan jarak juga harus diperhatikan.
“Berbeda untuk tahun ini, peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam harus dilakukan dengan mengutamakan protokol kesehatan ketat,” seru Sudirman.
Hal senada diungkap Kasubag TU Kemenag, Umar Yahya mewakili Kakan Kemenag Sidrap. Ia mengharapkan kegiatan nanti bisa terlaksana dengan baik dan yang terpenting menghindari jangan sampai lahir klaster baru di peringatan maulid nabi ini.
“Jangan sampai lahir klaster baru, peringatan maulid kali ini mungkin sedikit dibatasi, olehnya itu protokol kesehatan wajib diterapkan, mudah-mudahan masyarakat bisa memahami ini,” harap Umar Yahya. (Atir)