Wajo, PenaRakyat.com – Kegiatan reses yang digelar Ketua Komisi III DPRD Wajo, Andi Bayuni Marzuki, berlangsung meriah dan penuh antusiasme warga di Cafe Rumah Tua, Selasa (15/4). Ratusan masyarakat dari berbagai kelurahan di Kabupaten Wajo hadir untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka, mulai dari kebutuhan fasilitas kesehatan hingga masalah lingkungan dan infrastruktur.
Dalam suasana yang akrab dan terbuka, warga dari BTN Pepabri menyuarakan kebutuhan akan bantuan kursi melati sebagai penunjang kegiatan sosial kemasyarakatan. Aspirasi lainnya datang dari BTN Amal Permai, Kelurahan Maddukelleng, yang menyoroti minimnya fasilitas posyandu. Mereka mengusulkan penambahan kanopi dan kursi guna meningkatkan kenyamanan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Kebutuhan peningkatan fasilitas posyandu juga mengemuka dari beberapa kelurahan lain. Warga meminta pengadaan meja dan kursi yang layak agar pelayanan kesehatan dasar dapat berjalan lebih optimal.
Sementara itu, warga Kelurahan Atakkae menyoroti pentingnya program pelestarian lingkungan, pengawasan kebersihan, serta ruang terbuka hijau untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Tidak hanya itu, sejumlah orang tua murid juga menyampaikan kekhawatiran mereka terkait perlindungan anak di sekolah, serta perlunya peningkatan edukasi dan pengawasan dari pihak terkait.
Topik infrastruktur tak luput dari pembahasan. Warga Perumnas Atakkae menekankan perlunya pembenahan jalan lingkungan serta peningkatan fasilitas umum yang hingga kini dinilai belum memadai.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Andi Bayuni Marzuki menegaskan komitmennya untuk membawa seluruh usulan masyarakat ke meja pembahasan DPRD. Ia berjanji akan mengawal dan mengupayakan agar aspirasi warga dapat diakomodasi dalam program kerja pemerintah daerah.
“Kami akan kawal aspirasi ini agar bisa masuk dalam program pembangunan. Suara masyarakat adalah bahan utama bagi kami di DPRD untuk merancang kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan warga,” tegas Andi Bayuni.
Kegiatan reses ini menjadi jembatan komunikasi antara rakyat dan wakilnya di DPRD Wajo, sekaligus menunjukkan pentingnya partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan daerah. Melalui reses, DPRD Wajo memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan benar-benar berbasis kebutuhan riil masyarakat. (Adv)
Tinggalkan Balasan