WAJO, penarakyat.com — Pameran Pusaka dan Pesta Budaya Lampulung yang selama tiga hari diadakan resmi ditutup Ahad 27 Oktober 2019 di kawasan Kota Mandiri Atakkae.
Penutupan acara ini ditandai dengan ritual mattompang (penyucian bilah) oleh Komunitas Wajo Peduli (Kawali) Pusaka dan pemerhati pusaka.
Koordinator Acara Andi Pajung Peroe mengatakan, riatual mattompang memberikan arti sebagai pencucian bilah dengan menggunakan perasan air jeruk.
“Tapi bagi kami mattompang sendiri merupakan penghargaan terhadap bilah kami sebagai saudara,” ungkapnya.
Acara tersebut juga merupakan simbol penutup dalam acara pameran pusaka dan pesta budaya lampulung 2019.
“Insya Allah, tahun depan kita akan bertemu di acara yang lebih spektakuler lagi,” katanya.
Dalam acara penutupan, dihadiri oleh Direktur PT. Surya Cipta Sulawesi, selaku pemilik Kawasan Lampulung Kota Mandiri, Muh.Tilfah serta sejumlah tokoh dan Pemerhati budaya. (Cr1)